Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Brasil dan AS, DPR Bilang Bukan Pemborosan Anggaran

Kompas.com - 13/12/2012, 18:25 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VII dari Fraksi Partai Golkar Setya Yudha menampik tudingan bahwa kunjungan kerja ke Brasil dan Amerika Serikat tidak efektif dan hanya memboroskan anggaran. Menurutnya, persiapan kunjungan kerja ke luar negeri itu sudah dipersiapkan sejak lama dan melalui pertimbangan yang matang.

"Ini sudah efektif, substansinya sudah sangat lama dibicarakan. LAPAN ikut menentukan lokasi kunjungan. Lokasi ini sudah ditentukan sejak tiga bulan yang lalu," ucap Setya, Kamis (13/12/2012), di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Seperti diketahui, Komisi VII mengadakan dua studi banding di akhir tahun 2012 ini untuk persiapan RUU Keantariksaan dan RUU Kedirgantaraan. Rombongan pertama berangkat ke Ameriksa Serikat pada tanggal 7-18 Desember dengan jumlah rombongan 11 orang. Selain ke AS, Komisi VII juga melakukan studi banding ke Brasil dengan jumlah rombongan 19 orang. Mereka melakukan studi banding mulai tanggal 9-18 Desember 2012. Setya mengatakan, perjalanan ke luar negeri kali ini juga bukan perjalanan "gelap" karena sudah disetujui Pimpinan DPR dan fraksi.

"Kami juga mengikutkan orang LAPAN. Jadi tidak benar kalau dikatakan ini tidak efektif," kata Setya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, alasan pemilihan AS sebagai negara tujuan karena teknologi yang dimiliki Negeri Paman Sam itu sudah sangat maju. Sementara, Brasil dipilih karena merupakan negara berkembang yang mengadopsi teknologi dari AS. Setya menyadari bahwa penolakan yang dilakukan masyarakat karena tidak transparannya rencana kegiatan. Ia pun nanti mengusulkan agar rombongan yang pulang dari kedua negara tersebut bisa menggelar jumpa pers untuk menyampaikan hasil kunjungannya.

Baca juga:
Kali Ini, DPR Belajar Antariksa ke Brasil
Komisi VII: Buta, Kami Studi Banding Antariksa ke Brasil
Selain ke Brasil, Komisi VII Studi Banding ke Amerika Serikat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com