Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabinet Diminta Tak Terpengaruh Kasus Andi

Kompas.com - 07/12/2012, 19:32 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu II diminta tetap bekerja dengan baik meskipun salah satu menteri, yakni Andi Alifian Mallarangeng, terjerat kasus dugaan korupsi. Jajaran kabinet tidak boleh terpengaruh kasus Andi.

"Pekerjaan kabinet tidak boleh berhenti. Pekerjaan membangun untuk rakyat harus terus berjalan," kata Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/12/2012).

Sebelumnya, Andi mengajukan pengunduran diri sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga dan Sekretaris Dewan Pembina Demokrat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara pagi tadi. Presiden Yudhoyono menerima permintaan itu.

Andi ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembangunan sarana olahraga Hambalang, Jawa Barat. Andi juga telah dicegah ke luar negeri bersama adiknya, Andi Zulkarnaen Mallarangeng, dan pejabat PT Adhi Karya, Mohammad Arief Taufiqurahman.

Djoko mengatakan, Presiden tetap berkomitmen dalam pemberantasan korupsi. "Zaman dahulu orang tidak bisa ditangkap, bisa berlindung. Sekarang tertangkap. Dengan upaya besar KPK, kepolisian, dan kejaksaan ternyata pelaku dapat dipidana," ucapnya.

Menurut Djoko, Presiden pasti memikirkan dengan baik siapa orang yang tepat mengisi posisi Menpora hingga 2014. Untuk sementara, Presiden menugasi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengambil alih tugas Menpora.

Djoko juga mengapresiasi sikap Andi yang mengundurkan diri. Dengan begitu, Andi tidak membebani Yudhoyono sebagai Presiden dan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. "Saya kira Pak Andi sangat ksatria," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com