Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Hasil Kunjungan Baleg DPR ke Jerman

Kompas.com - 28/11/2012, 09:11 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Legislasi (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat melakukan kunjungan kerja ke Jerman pada tanggal 17-23 November 2012 dalam rangka penyusunan Rancangan Undang-Undang Keinsinyuran. Kunjungan Baleg ke Jerman ini sempat mendapat sorotan setelah ada sebuah rekaman video di YouTube yang menggambarkan bahwa salah satu tujuannya ke Deutsches Institut fur Normung (DIN) Jerman salah alamat. Pasalnya, DIN adalah lembaga sertifikasi produk dan tidak terkait keinsinyuran. Salah satu anggota Baleg yang turut dalam rombongan, Ali Wongso H Sinaga, mengakui salah alamat. Namun, ia berdalih bahwa itu hanya bagian kecil dari rangkaian kegiatan Baleg di Jerman. Menurutnya, kunjungan ke Jerman kali ini memberikan manfaat dan gambaran tentang Undang-Undang Keinsinyuran yang telah dimiliki Jerman. Apa saja hasil yang dibawa Baleg?

"Ya banyak hal, tentu yang terkait dengan Undang-Undang Keinsinyuran, apakah itu tentang kelembagaan pendidikan, sertifikasi profesi insinyur untuk meningkatkan profesionalisme," kata Ali Wongso, Selasa (27/11/2012), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan.

Gambaran itu, lanjutnya, didapat setelah bertemu dengan Kementerian Teknologi dan Ekonomi Jerman tingkat federal, Persatuan Insinyur di Jerman, Badan Parlemen Jerman, dan Badan Parlemen Jerman di negara bagian.

"Mereka di sana ada standardisasi atau sertifikasi inisinyur. Tapi masih kami perlu pelajari lagi 1-2 tahun, ini kan kami baru belajar 3 hari," ujar politisi Golkar ini.

Nantinya, kata Ali, RUU Keinsinyuran yang akan dibuat mencakup soal sertifikasi para lulusan sarjana teknik. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas insinyur Tanah Air yang terkenal rendah di dunia internasional karena ada kasus-kasus robohnya proyek pemerintah, seperti Jembatan Kutai Kertanegara dan proyek Hambalang. Dalam kunjungan ke Jerman itu, Ali Wongso mengatakan, Baleg menghimpun banyak dokumen terkait undang-undang dan kode etik insinyur di Jerman.

"Yang lainnya, kami juga senang ternyata pemerintah di sana dan juga persatuan Insinyurnya komitmen mau bantu Indonesia. Nanti akan diteruskan oleh Pak Dubes di sana," ujarnya. 

Rombongan Baleg ke Jerman diikuti oleh sembilan anggota, yaitu Sunardi Ayub (Fraksi Hanura), Nanang Samodra (Fraksi Demokrat), Paula Sinjal (Fraksi Demokrat), Ferdyansyah (Fraksi Golkar), Ali Wongso H Sinaga (Fraksi Golkar), Indra (Fraksi PKS), Abdul Hakim (Fraksi PKS), Chairul Naim M Anik (Fraksi PAN), dan Djamal Azis (Fraksi Hanura). Kunjungan kerja ini menghabiskan biaya Rp 2,35 miliar.

Baca juga:
Baleg Akui Kunker ke DIN Jerman Salah Alamat
Marzuki Tuduh Kedubes RI di Jerman Kerjai Anggota DPR
"Mengintip" Kunjungan Kerja Baleg ke Berlin


Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Belajar UU Keinsinyuran ke Jerman-Inggris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

    Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

    Nasional
    Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

    Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

    Nasional
    Prabowo 'Tak Mau Diganggu' Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

    Prabowo "Tak Mau Diganggu" Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

    Nasional
    JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier Itu Salah Besar

    JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier Itu Salah Besar

    Nasional
    Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri lewat Jalur Khusus

    Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri lewat Jalur Khusus

    Nasional
    Polri Buru Dalang 'Illegal Fishing' Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

    Polri Buru Dalang "Illegal Fishing" Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

    Nasional
    Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

    Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

    Nasional
    BPK Periksa SYL soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 M

    BPK Periksa SYL soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 M

    Nasional
    UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

    UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

    Nasional
    Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

    Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

    Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

    Nasional
    Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

    Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

    Nasional
    Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

    Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

    Nasional
    Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

    Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

    Nasional
    Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

    Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com