Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Moratorium, PAN Malah Setujui Kunker ke Inggris-Jerman

Kompas.com - 19/11/2012, 19:32 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan mendukung moratorium kunjungan kerja anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ke luar negeri untuk menghemat anggaran. Namun, di sisi lain, PAN justru mengizinkan dua anggotanya berpelesiran ke Inggris dan Jerman.

"Kami memang mendorong pimpinan DPR untuk melakukan moratorium kunjungan kerja, harus dianalisis dan betul-betul selektif," ujar Sekretaris Fraksi PAN Teguh Juwarno, Senin (19/11/2012), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Menurut Teguh, penghematan kunjungan kerja ke luar negeri bisa menghemat anggaran puluhan miliar rupiah. Namun, seakan bertolak belakang dengan prinsip PAN ini, dua anggota Fraksi PAN justru bepergian ke Inggris dan Jerman bersama rombongan anggota Badan Legislatif (Baleg) dalam rangka penyusuanan Rancangan Undang-undang (RUU) tentang Keinsinyuran.

Terkait hal ini, Teguh tidak menampiknya. Teguh menjelaskan pihaknya tetap mengizinkan kedua anggota ikut kunjungan luar negeri karena kunjungan itu dinilai mendesak.

"Kami akui ada dari anggota Fraksi PAN, mereka izin sudah cukup lama dan argumentasinya terkait RUU Keinsinyuran. Ini memang harus dilakukan pendalaman karena kita belum ada undang-undang baru seperti ini," kata Teguh.

Badan Legislasi DPR akan melakukan kunjungan kerja ke Jerman dan Inggris dalam rangka penyusunan Rancangan Undang-undang Keinsinyuran. Kedua negara itu dianggap memiliki tenaga insinyur yang mumpuni.

Ada 21 orang anggota DPR yang berangkat di dua rombongan terpisah itu. Sebanyak 12 orang ikut dalam delegasi ke Inggris yang akan berangkat pada tanggal 23 November mendatang, sementara 9 orang lain ikut dalam delegasi ke Jerman yang sudah berangkat lebih dulu. Mereka akan melakukan kunjungan kerja selama sepekan untuk bertemu dengan parlemen, pemerintah, dan dewan keinsinyuran setempat.

Seluruh biaya perjalanan para anggota dewan ke Jerman dan Inggris ini menghabiskan uang negara sebesar Rp 2,35 miliar.

Baca juga:
Ini 21 Wakil Rakyat yang 'Belajar' ke Jerman-Inggris
Badan Legislasi DPR: Kami Memang Harus ke Jerman-Inggris
Ini Alasan Baleg DPR 'Plesiran' ke Jerman dan Inggris
Ke Jerman, DPR Studi Banding UU Keinsinyuran


Berita terkait kunjungan kerja DPR ini dapat diikuti dalam topik:
Belajar UU Keinsinyuran ke Jerman-Inggris

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

    Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

    Nasional
    Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

    Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

    Nasional
    Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

    Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

    Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

    Nasional
    Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

    Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    [POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Nasional
    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Nasional
    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Nasional
    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Nasional
    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Nasional
    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Nasional
    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Nasional
    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com