JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Badan Legilstiaf DPR tetap akan meneruskan rencana kunjungan kerja ke Inggris dan Jerman meski mendapatkan kecaman. Ketua Baleg Ignatius Mulyono menyatakan, kunjungan kerja ke dua negara itu dilaksanakan setelah melakukan berbagai macam pertimbangan.
"Dari hasil penelitian dari berbagai pihak, tempat yang paling tepat untuk kami kunjungi adalah Jerman dan Inggris," ujar Mulyono saat dijumpai di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (19/11/2012).
Mulyono menjelaskan, pemilihan Inggris dan Jerman sudah tepat dalam kunjungan kerja kali ini lantaran anggota Dewan hendak menyusun Rancangan Undang-Undang (RUU) Keinsinyuran. Kedua negara itu dianggap sudah memiliki teknologi tinggi dan sistem keinsinyuran sudah berjalan.
Di Jerman dan Inggris, tutur Mulyono, pihaknya akan bertemu dengan Persatuan Insinyur, Dewan Keinsinyuran, perguruan tinggi, dan pengguna jasa insinyur. Di kedua negara itu, lanjutnya, juga sudah terdapat undang-undang tentang keinsinyuran.
Selain itu, kata Mulyono, kunjungan kerja kali ini juga sebagai salah satu upaya untuk menghadapi Asia Free Trade Area (AFTA) yang akan dilakukan pada tahun 2015. Menurutnya, kapasitas para insinyur Indonesia kali ini masih kalah bersaing dengan insinyur luar negeri.
Jika AFTA diterapkan, bukan tidak mungkin para insinyur Tanah Air akan tenggelam dengan dominasi penggunaan inisinyur asing.
"Sehingga dengan ada undang-undang keinsinyuran ini kita memiliki sistem sertifikasi para sarjana teknik. Jadi, sarjana teknik tidak serta-merta menjadi insinyur, harus melakukan pelatihan lagi untuk meningkatkan kualitas insinyur kita. Di dua negara itu sudah ada sertifikasinya," imbuh Mulyono.
Adapun kunjungan kerja anggta Baleg ke Jerman sudah berangkat terlebih dulu dipimpin Sunardi Ayub. Sementara anggota Baleg yang ke Inggris dipimpin Wakil Ketua Baleg Dimyati Natakusumah.
Rombongan ke Inggris baru akan berangkat tanggal 23 November mendatang. Total ada sekitar 24 anggota Baleg yang berangkat ke Jerman dan Inggris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.