Rafah, Kompas
Suasana kota Rafah sisi Mesir mengingatkan suasana ketika Israel melancarkan agresi militer pada Desember 2008-Januari 2009. Berkali-kali pesawat tempur Israel terbang di atas Rafah dan menjadi tontonan penduduk setempat.
Beberapa warga keluar dari toko di jalan utama kota tersebut untuk menonton pesawat-pesawat Israel terbang melintas. Demikian dilaporkan wartawan Kompas
Tingginya frekuensi penerbangan pesawat Israel di atas kota Rafah menunjukkan sebagian besar sasaran gempuran pada hari Sabtu berada di kawasan Jalur Gaza selatan, persisnya di sekitar kota Khan Yunis dan Rafah sisi Palestina.
Dari jauh terlihat jelas, jet-jet tempur Israel menggempur tanah kosong atau perkebunan di dekat kota Rafah sisi Palestina yang terlihat sepi. Di jalan-jalan kota itu, tak terlihat arus lalu lintas.
Hanya sesekali satu-dua kendaraan terlihat melintas di salah satu jalan di kota tersebut. Hampir bisa dipastikan, penduduk Rafah sisi Palestina telah berlindung di bawah tanah, menghindari serangan udara Israel.
Laporan media menyebutkan, Israel menggempur sejumlah lokasi strategis di Jalur Gaza. Kantor Perdana Menteri (PM) Palestina yang sehari-hari menjadi kantor PM pemerintahan Hamas, Ismail Haniya, menjadi salah satu sasaran gempuran. Sebagian besar kantor itu hancur. Pesawat tempur Israel juga menggempur markas polisi dan gedung Kementerian Dalam Negeri Hamas di Gaza City.
Juru bicara militer Israel mengungkapkan, pesawat tempur Israel telah menggempur 85 sasaran sejak Sabtu dini hari. Sepanjang Sabtu, Israel melancarkan tak kurang dari 180 serangan udara.
Hingga Sabtu malam, 31 warga Palestina tewas dan lebih dari 290 orang luka-luka, 140 di antaranya anak-anak. Di pihak Israel, serangan rudal Hamas menewaskan lima tentara Israel.