Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Udara Israel Berlanjut

Kompas.com - 18/11/2012, 02:09 WIB

Di Jakarta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan agar kekerasan antara Israel dan Palestina segera dihentikan. Yudhoyono menyerukan Dewan Keamanan PBB mengambil langkah tegas untuk menghentikan kekerasan dan mencegahnya semakin meluas.

”Yang sudah terjadi sekarang harus segera dihentikan. Indonesia sangat berharap Dewan Keamanan PBB mengambil langkah tegas dan tepat untuk menghentikan kekerasan,” ujar Yudhoyono, Sabtu, dalam jumpa pers di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum bertolak ke Kamboja.

Menurut Yudhoyono, pada 2008-2009, konflik serupa terjadi dan berlangsung selama sekitar tiga minggu. Ribuan orang tewas dan bangunan sipil hancur. ”Karena itu, ada tanggung jawab moral bagi semua pemimpin untuk tidak membiarkan penduduk sipil menjadi korban atas konflik yang terjadi ini,” ujarnya.

Presiden menyatakan sikap Indonesia sangat jelas, yakni mendukung kemerdekaan bangsa Palestina dengan konsep solusi dua negara. ”Sekarang baru ada satu negara, yaitu Israel. Kita berharap menjadi dua negara, yakni Israel dan Palestina. Kalau itu bisa terwujud, insya Allah, konflik bisa dicegah atau diakhiri,” tuturnya.

Sementara itu, dunia internasional semakin khawatir dengan eskalasi konflik di Gaza. PM Italia Mario Monti mengaku telah meminta PM Israel Benjamin Netanyahu agar memulai proses gencatan senjata.

Di Washington, Presiden Amerika Serikat Barack Obama memuji upaya Presiden Mesir Muhammad Mursi membantu meredakan kekerasan di Gaza. Dia juga berharap stabilitas di Jalur Gaza dapat dipulihkan.

Dari arena KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, dilaporkan, para menteri luar negeri negara-negara ASEAN prihatin dengan situasi Timur Tengah yang memburuk.

”Kita (ASEAN) sangat prihatin karena situasi di Timur Tengah makin buruk, baik itu dimensi Suriah dan Turki, dan sekarang Palestina dan Israel. Kita menyerukan agar konflik bisa segera dihentikan dan aksi-aksi Israel bisa dihentikan,” tutur Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa, Sabtu malam. (AP/AFP/REUTERS/GRE/ATO/WHY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com