Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusuh, Kapolda Lampung Batal Dipromosikan

Kompas.com - 30/10/2012, 22:32 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Republik Indonesia meralat mutasi jabatan beberapa perwira tingginya. Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Lampung Brigadir Jenderal Jodie Rooseto batal menempati posisi baru sebagai Kapolda Jawa Barat.

Ralat tersebut berdasarkan Surat Telegram Nomor ST/2161/X/2012, reff ralat Kep/645/X/2012 tanggal 30 Oktober 2012.

"Jodie Rooseto diangkat dalam jabatan baru sebagai Kasetukpa Lemdikpol," terang Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar melalui pesan singkat, Selasa (30/10/2012) malam.

Sementara itu, Kasetukpa Lemdikpol sebelumnya, yakni Brigjen Ngadino, diangkat sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara menggantikan Brigjen Tubagus Anis Angkawijaya. Jabatan Kapolda Jabar yang sebelumnya akan diisi Jodie ditempati oleh Brigjen Tubagus Anis.

Jabatan Kapolda Lampung akan ditempati oleh Brigjen Heru Winarko yang sebelumnya menjabat Kepala Biro Umum Kemenkopolhukam.

Sebelumnya, berdasarkan Surat Telegram/ 2139/X/2012, tanggal 26 Oktober 2012, dinyatakan bahwa Kapolda Jabar Irjen Putut Eko Bayuseno menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Irjen Pol Untung S Rajab akan menjadi perwira tinggi (Pati) Mabes Polri atau memasuki masa pensiun.

Seperti diketahui, saat ini wilayah Lampung, khususnya Lampung Selatan, tengah dilanda peristiwa bentrok antarwarga yang menyebabkan 14 orang tewas. Jumlah tersebut kian bertambah sejak bentrok terjadi Sabtu (27/10/2012) malam.

Dalam kasus ini, Kapolda Lampung dinilai gagal dalam menjaga situasi dan keamanan wilayahnya. Namun, Boy belum dapat berkomentar, apakah keputusan ralat mutasi jabatan tersebut terkait bentrok yang terjadi di Lampung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com