Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajer Proyek Hambalang Serahkan Dokumen ke Penyidik KPK

Kompas.com - 17/10/2012, 21:22 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa manajer proyek kerjasama operasi (KSO) PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya Purwadi Hendro Pratomo sebagai saksi terkait penyidikan kasus dugaan korupsi Hambalang, Rabu (17/10/2012). KSO Adhi Karya dan Wijaya Karya merupakan pelaksana proyek pembangunan pusat pendidikan, pelatihan, dan sekolah olahraga nasional tersebut. Menurut Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha, Purwadi dimintai keterangan sebagai saksi untuk tersangka kasus Hambalang, Deddy Kusdinar.

Seusai diperiksa, Purwadi mengaku menyerahkan sejumlah dokumen ke penyidik KPK. Selama pemeriksaan, menurut Purwadi, dirinya dikonfirmasi penyidik seputar isi dokumen yang dibawanya itu. Namun dia tidak mengungkapkan dokumen apa yang diserahkannya ke penyidik KPK tersebut. "Ada beberapa dokumen, saya ditanyakan dokumen-dokumen yang saya bawa," katanya di Gedung KPK, Jakarta, Rabu.

Sejak penanganan kasus Hambalang ditingkatkan ke tahap penyidikan dengan tersangka Deddy Kusdinar, KPK sudah memeriksa sejumlah saksi dari pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga maupun pihak swasta. Kemarin, KPK memeriksa Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin sebagai saksi.

Dua hari yang lalu, KPK memeriksa Deddy Kusdinar sebagai tersangka. Kemudian KPK sudah memeriksa mantan Sekretaris Kemenpora, Wafid Muharam sebagai saksi dalam penyidikan kasus ini. Dalam sejumlah kesempatan Muhammad Nazaruddin mengungkapkan adanya aliran dari PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya ke pihak Kemenpora, DPR, dan sejumlah pihak lainnya. Nazaruddin bahkan menyebut dua BUMN itu membelikan mobil mewah untuk Anas Urbaningrum. Pernyataan Nazaruddin ini pun dibantah Anas.

Dalam pengerjaan proyek, KSO Adhi Karya dan Wijaya Karya diketahui menyubkontrakkan proyek ke sejumlah perusahaan lain, di antaranya adalah Dutasari Citralaras dan PT Global Daya Manunggal. Dutasari mengerjakan bagian mekanikal, elektrik, dan plumbing. Global mengerjakan bagian arsitektur dan struktur. Adapun PT Dutasari Citralaras sebelumnya pernah dipimpin istri Anas, Athiyyah Laila.

Selengkapnya terkait perkembangan kasus ini dapat dibaca di "Skandal Proyek Hambalang"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com