Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenalkan Pancasila lewat Interaksi Langsung

Kompas.com - 26/09/2012, 23:48 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurikulum pendidikan kebangsaan, terutama Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah-sekolah, selama ini dinilai terlalu menekankan materi yang bersifat tekstual. Pendekatan semacam itu perlu diubah, dengan lebih menekankan pengenalan nilai-nilai kebangsaan lewat interaksi langsung di lapangan.  

Peneliti Lazuardi Biru, Abdul Aziz, mengungkapkan pendapat itu di Jakarta, Rabu (26/9/2012) ini.

"Nilai-nilai kebangsaan, seperti Pancasila, sebaiknya diperkenalkan lewat praktik secara langsung. Itu akan lebih efektif daripada pendekatan materi pelajaran yang tekstual," katanya.

Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) merupakan mata pelajaran di sekolah yang memperkenalkan nilai-nilai kebangsaan, seperti negara Indonesia, Pancasila, dan UUD 1945. Kurikulum ini dikritik, karena pendekatannya dianggap terlalu menekankan pengetahuan tekstual yang bersifat hapalan.

Abdul Aziz mengungkapkan, mata pelajaran PKN diperlukan untuk lebih menanamkan kesadaran negara bangsa Indonesia kepada para siswa di sekolah. Namun, kurikulum itu hendaknya jangan hanya diajarkan sebagai materi ajaran yang tekstual, melainkan juga perlu lebih dihayati secara nyata.

Salah satu caranya, dengan memperkenalkan nilai-nilai Pancasila lewat praktik langsung.  

Dalam mengajarkan konsep toleransi, misalnya, siswa jangan hanya dijejali pengertian atau peraturan soal penghargaan atas perbedaan dan kemajemukan. Mereka perlu diajak langsung mendalami keberagaman latar belakang para siswa di masing-masing kelas.

Itu sebagai cerminan dari kemajemukan bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam etnis, agama, kelompok, dan golongan.   "Dengan begitu, para siswa bisa langsung mengenali adanya perbedaan dan menghayati perlunya saling menghormati satu sama lain," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Nasional
    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Nasional
    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Nasional
    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Nasional
    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Nasional
    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Nasional
    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Nasional
    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    Nasional
    Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

    Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

    Nasional
    Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

    Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

    Nasional
    Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

    Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

    Nasional
    Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

    Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

    Nasional
    9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

    9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

    Nasional
    Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

    Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

    Nasional
    Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

    Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com