Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Merasa Dimanfaatkan untuk Pencitraan Prabowo

Kompas.com - 26/09/2012, 12:31 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan menilai, kerja sama dengan Partai Gerindra di Pilkada DKI Jakarta berjalan tidak efektif. Pasalnya, mesin Partai Gerindra tak bekerja optimal dalam pemenangan pasangan yang diusung kedua partai, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.

"Kerja sama dengan Gerindra tidak efektif. Yang masif itu mesin PDI-P," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah, di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/9/2012).

Basarah mengatakan, seluruh mesin politik PDI-P bekerja, baik di jajaran kepengurusan partai, DPR dan DPRD, maupun di eksekutif. Di DPR/DPRD, kata dia, setiap politisi PDI-P diberi tugas memegang satu wilayah di Jakarta. Basarah mendapatkan tugas di wilayah Tambora, Jakarta Barat.

Hal yang sama dilakukan oleh kader PDI-P yang menjadi kepala daerah. Basarah memberi contoh, langkah Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang dan Gubernur Kalimantan Barat Cornelius yang menemui warga Jakarta asal Kalimantan.

"Bupati-bupati lain juga begitu, datang ke Jakarta," kata dia.

Namun, tambah Basarah, Partai Gerindra hanya memanfaatkan Pilkada DKI Jakarta untuk pencitraan Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Hal itu, kata dia, terlihat dari serangan udara atau melalui iklan di televisi.

Basarah menambahkan, pihaknya melihat hal yang sama dengan hasil survei Saiful Mujani Reseach and Consulting (SMRC) bahwa Prabowo dan Gerindra yang lebih diuntungkan dalam Pilkada DKI Jakarta. Hasil survei menunjukkan, pencoblos Jokowi-Basuki lebih mendukung Prabowo ketimbang Megawati Soekarnoputri sebagai capres.

Seharusnya, kata Basarah, PDI-P yang diuntungkan lantaran Jokowi adalah kader PDI-P.

"Itu sebuah anomali karena mestinya efeknya ke PDI-P. Jokowi bukan direkrut PDI-P ditengah jalan. Dia digembleng sebagai kader dari awal. Karena itu partai akan mengevaluasi kembali format kerja sama PDI-P dengan Gerindra maupun parpol lain," papar dia.

Sebelumnya, politisi senior PDI Perjuangan Taufiq Kiemas juga menilai, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto lebih diuntungkan dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta. PDI-P, kata dia, kapok bekerja sama dengan Gerindra.

Berita terkait dinamika kedua partai dapat diikuti dalam topik "Ada Apa dengan PDI-P dan Gerindra?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Nasional
    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Nasional
    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Nasional
    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Nasional
    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Nasional
    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    Nasional
    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    Nasional
    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Nasional
    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Nasional
    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

    Nasional
    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com