Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Siaga Satu Bantu Keamanan Jakarta

Kompas.com - 21/09/2012, 07:10 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokasi Indonesia Perjuangan menetapkan siaga I terkait kondisi keamanan di Jakarta pascapemungutan suara putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. PDI-P telah menyiapkan jajarannya untuk membantu petugas keamanan.

"Partai kami siaga satu. Satgas wilayah Jabodetabek sudah disiapkan membantu kepolisian seandainya ada pihak-pihak yang ingin perkeruh pilkada," kata Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo di Jakarta, Jumat (21/9/2012).

Hal itu dikatakan Tjahjo menyikapi hasil hitung cepat beberapa lembaga survei. Hasilnya menunjukkan pasangan yang diusung PDI-P dan Partai Gerindra, yakni Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, mengalahkan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

Anggota Komisi I DPR itu mengatakan, sebelum pemungutan suara putaran kedua digelar, Komisi I telah menggelar rapat dengan Badan Intelijen Negara (BIN). Meskipun tensi Jakarta tinggi menjelang Pilkada, kata dia, BIN telah menjamin keamanan dan meyakini kondisi Ibu Kota akan tetap tenang.

Tjahjo menambahkan, pihaknya juga meyakini bahwa kepolisian dapat menjaga keamanan Ibu Kota. Sebelumnya, atas perintah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri, sejumlah politisi PDI-P telah menemui Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Untung S Rajab. Dalam pertemuan itu, kata dia, Kapolda dapat menjamin keamanan Jakarta sebelum hingga pascapemungutan suara.

"Jakarta ini kan barometer. Saya kira pemerintah Jakarta akan merespons pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa Jakarta harus tetap aman. Mudah-mudahan akan lancar sampai akhir. Ini bukan hanya kemenangan Pak Jokowi-Basuki, tapi kemenangan Jakarta," pungkas Tjahjo.

Secara terpisah, juru bicara pasangan Foke-Nara, Nova Riyanti Yusuf alias Noriyu, berharap agar isu yang beredar mengenai ancaman keamanan di Jakarta pascapemungutan suara putaran kedua tidak benar. Jika isu benar terjadi, kata dia, jelas akan mencederai proses demokrasi.

"Sudah cukup keresahan selama proses menuju putaran kedua. Jakarta dan segenap warganya harus bergegas kembali dalam denyut nadi kehidupan masing-masing, tidak diganggu proses politik berkepanjangan," kata Noriyu.

Seperti diberitakan, hasil hitung cepat Litbang Kompas menunjukkan, pasangan Jokowi-Basuki unggul dengan total suara 52,97 persen dan pasangan Foke-Nara sebesar 47,03 persen suara. Sementara hasil hitung cepat Indo Barometer, Jokowi-Basuki mendapat 54,11 persen suara dan Foke-Nara mendapat 45,89 persen suara.

Selain itu, hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia, Jokowi-Basuki mendapat suara 53,68 persen dan Foke-Nara sebanyak 46,32 persen. Adapun hasil hitung cepat Lembaga Survei Indonesia, pasangan Jokowi-Basuki mendapatkan suara 53,81 persen dan Foke-Nara sebesar 46,19 persen suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

    Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

    Nasional
    Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

    Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

    Nasional
    Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

    Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

    Nasional
    Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

    Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

    Nasional
    Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

    Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

    Nasional
    Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

    Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

    Nasional
    Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

    Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

    Nasional
    Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

    Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

    Nasional
    Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

    Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

    Nasional
    Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

    Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

    Nasional
    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

    Nasional
    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    Nasional
    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Nasional
    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com