JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika menilai Tim Pengawas Kasus Bank Century kini sudah menjadi "sinetron" politik. Menurut Pasek, kerja Timwas sudah menyimpang dari tugasnya yang direkomendasikan dalam Pansus Hak Angket Bank Century, yakni pengawasan penanganan di institusi penegak hukum.
"Ini sinetron politik aja yang dibangun," kata Pasek di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (12/9/2012), menyikapi hasil rapat dengan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar.
Timwas Century memanggil Antasari setelah muncul pemberitaan di salah satu televisi swasta. Dalam pemberitaan itu disebutkan bahwa Antasari mengaku pernah mengikuti rapat di Kantor Presiden pada 9 Oktober 2008 . Rapat yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu disebut membahas bail out Bank Century. Pemberitaan itu akhirnya menjadi polemik.
Antasari membantah pernah mengatakan hal itu kepada wartawan televisi yang mewawancarainya disela-sela pernikahan putrinya, Andita Dianoctora Antasariputri. Menurut dia, rapat itu tidak ada pembahasan mengenai bail out Bank Century, namun membahas penyelamatan ekonomi dari ancaman krisis global.
Sebelumnya, pengacara Antasari, Maqdir Ismail juga sudah meluruskan pemberitaan. Presiden juga menjelaskan langsung perihal rapat 9 Oktober itu. "Setelah Antasari dipanggil Timwas, sama kan hasilnya. Tapi enggak seru kalau ngga dipanggil," sindir Pasek.
Pasek juga mempertanyakan pemanggilan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) Rabu pekan depan. Pasalnya, JK sudah dimintai penjelasan ketika Pansus Hak Anget Century. Selain itu, Pasek juga mempertanyakan usulan memanggil mantan Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji.
"Pemanggilan Susno ngga ngerti logikanya. Dia kan sudah dipanggil dulu waktu di Pansus. Kalau kita menolak dihadirkan, nanti dikatakan takut, dikatakan halang-halangi. Jadi silahkan saja dilihat," pungkas Ketua Komisi III DPR itu.
Berita terkait keterangan Antasari di Timwas Century dapat diikuti dalam topik "Timwas Panggil JK dan Antasari", dan testimoni Antasari dalam "Antasari, Century, dan SBY"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.