Presiden mengakui, persoalan yang melatarbelakangi konflik Sampang cukup kompleks. ”Di satu sisi berkaitan dengan keyakinan, tetapi di sisi lain merupakan konflik internal keluarga yang akhirnya bertautan. Karena masing-masing punya pengikut, terjadilah insiden atau aksi kekerasan yang kita sesalkan itu,” ujar Yudhoyono.
Mengenai kinerja intelijen yang harus diperbaiki, Kepala BIN Marciano Norman mengakui, ”Kami harus melakukan evaluasi. Intelijen yang baik seharusnya mempunyai kemampuan mendeteksi secara dini hal-hal yang akan timbul. Memang kami harus memperbaikinya.”
Menurut Timur Pradopo, saat ini sudah ditangkap tujuh tersangka, termasuk penggeraknya yang berinisial R. ”Masih ada target tiga orang lagi,” katanya.
Pemerintah mengakui, selama ini kurang intensif mendorong upaya dialog antarkelompok di Sampang sehingga kekerasan terulang. ”Peristiwa kedua kalinya ini merupakan peringatan keras bagi kita semua untuk lebih meningkatkan dialog,” kata Suryadharma Ali di lokasi kejadian.
Untuk menyelesaikan kasus itu, ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo, diperlukan pendekatan persuasif, penegakan peraturan, dan pemberian pemahaman agama.