Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langgam Bali yang Mendunia

Kompas.com - 13/08/2012, 20:06 WIB

”Mengamati lukisan klasik Bali seperti membaca cerita,” kata Nyoman Gunarsa dalam perbincangannya dengan Kompas, Sabtu (28/7).

Antropolog Bali, I Wayan Geriya, menyatakan, karya seni lukis klasik Bali dan Nusantara pada umumnya adalah refleksi nilai-nilai filosofis agama Hindu. Seni lukis klasik Bali memancarkan nilai-nilai keluhuran, estetika, etika, spiritualitas, dan narasi karakter bangsa.

Ide lukisan klasik Bali umumnya bersumber dari epos Mahabarata, Ramayana, atau kisah Tantri dan Pararaton. Lukisan klasik Bali gaya Kamasan dapat dilihat secara utuh di Taman Gili Kerta Gosa, Klungkung.

Dalam pameran di Museum Nyoman Gunarsa ditampilkan pula lukisan rerajahan, atau gambar dengan simbol mistis yang diyakini membawa kekuatan gaib atau sebagai penolak bala, seperti lukisan Rerajahan Penolak Bala karya Balian Mangku Arta dari Tembuku, Bangli, Bali.

Terkait dengan festival yang dimotori Nyoman Gunarsa itu, Jean Couteau menyatakan apresiasinya atas usaha Nyoman Gunarsa membawa pulang sejumlah lukisan klasik Bali dari beberapa museum dan kolektor di luar negeri ke asalnya, Bali. Menurut Couteau, pameran lukisan klasik Bali memberi kesempatan untuk mengenali dan mengetahui sisi Bali yang eksotik dan mistis, atau Bali yang diimpikan orang-orang mancanegara. ”Terima kasih Pak Nyoman Gunarsa,” kata Couteau dalam sambutannya pada pembukaan festival.

Festival seni lukis klasik Bali yang dilangsungkan di Museum Nyoman Gunarsa itu semakin memosisikan Bali sebagai pusat seni yang semarak dengan aktivitas berkesenian. Sebelumnya, Bali menjadi tuan rumah penyelenggaraan pameran lukisan bertaraf internasional, yakni Asian Watercolour Expression. Pameran lukisan cat air menampilkan karya-karya perupa dari 11 negara di Asia, digelar di Bentara Budaya Bali, Ketewel, Gianyar, sejak Senin (23/7) sampai Selasa (31/7).

Pameran lukisan cat air di Bali tersebut merupakan penutup dari rangkaian pameran serupa yang diselenggarakan Indonesian Watercolour Society di empat tempat, mulai dari Bentara Budaya Jakarta (4-14 April), di Bentara Budaya Yogyakarta (22-30 Mei), Balai Soedjatmoko Solo (2-9 Juni), hingga Bentara Budaya Bali Gianyar.

(COKORDA YUDISTIRA)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com