Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emir Bantah Nikmati Jasa Hiburan Lelaki di Paris

Kompas.com - 30/07/2012, 14:51 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI Perjuangan Izedrik Emir Moeis membantah dirinya menikmati sebagian hasil suap dari PT Alstom Indonesia untuk membayar jasa hiburan khusus laki-laki dewasa di Paris, Perancis. Emir mengaku tak pernah menerima suap dari PT Alstom dan tak pernah menikmati jasa hiburan di Paris.

"Bohong itu. Itu satu statmen yang salah," kata Emir di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin ( 30/7/2012 ), ketika ditanya soal data yang terlacak bahwa sebagian uang suap digunakan untuk membayar jasa hiburan khusus laki-laki dewasa.

Emir mengakui dirinya pernah ke Paris setelah dari Amerika Serikat. Awalnya, pria yang pernah menjadi dosen itu mengaku hendak ke Sorbonne University untuk menemui beberapa profesor. Di sana, menurut dia, pihak Alstom lalu mengajak makan malam.

"Dia (pihak Alstom) tahu saya disitu, dia telpon. Saya sendirian diajakin makan malam. Dia datang juga dengan istrinya loh, ngga dengan siapa-siapa. Habis makan itu ada performance, ada tarian, ada nyayian. Tapi memang itu restoran yang paling istimewa dan internasional. Ngga ada hiburan khusus laki-laki. Uang 300.000 dollar AS habis hiburan sama siapa emangnya," kata Ketua Komisi XI DPR itu.

Ketika ditanya dalam rangka apa pertemuan itu? Menurut Emir, pihak Alstom ingin menunjukkan bahwa perusahaannya adalah perusahaan bonafide. Saat itu, Emir menjabat Wakil Ketua Komisi DPR bidang energi (dulu Komisi VIII).

Apakah dalam rangka tender?,"Ngga. Ngga ngerti aku soal tender, terlalu detail," jawab Emir.

Selain bertemu sekali di Paris, Emir mengaku juga pernah bertemu sekali lagi dengan pihak Alstom di Jakarta. Menurut dia, pertemuan dengan pihak perusahaan asing biasa dia lakukan. "Kalau asing selalu datang pasti. Mereka mau bilang perusahaannya hebat dan bonafide," kata Emir.

Emir telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi dalam proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tarahan, Lampung, tahun 2004 . Dia diduga menerima suap dari PT Alstom Indonesia senilai 300.000 dollar AS. Hingga saat ini, Emir belum diperiksa KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com