Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Agung Prihatin Institusinya Disebut Terkorup

Kompas.com - 22/07/2012, 11:14 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Agung Basrief Arief merasa prihatin dan menyesalkan rilis Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) yang mengungkapkan, Kejaksaan Agung merupakan institusi terkorup.

Menurut Basrief, FITRA sudah menyampaikan ke Kejaksaan Agung klarifikasi atas data yang mereka siarkan tersebut. "Saya prihatin dan saya sesalkan, sudah diklarifikasi oleh FITRA, ada tiga hal, ada terkait PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), itu PNBP berkaitkan dengan verstek, dan anggaran yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," kata Basrief di kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Minggu (22/7/2012).

Menurut Basrief, data yang dirilis FITRA tersebut tidak masuk akal. Mustahil jika seluruh anggaran Kejaksaan Agung tidak dapat dipertanggung jawabkan. "Kalau seluruh anggaran saya katakan anggaran kita cuma Rp 6,7 triliun, sementara yang dibilang korupsi Rp 5,4 triliun, kan gak masuk akal, tapi sudah diklarifikasi," tambah Basrief.

Dalam rilisnya beberapa waktu lalu, FITRA mengemukakan, Kejaksaan Agung merupakan institusi terkorup. Penilaian itu berdasarkan hasil pemeriksaan anggaran negara yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2008-2010. Menurut FITRA, terdapat potensi kerugian negara sekitar Rp 5,4 triliun di Kejaksaan Agung. Potensi kerugian negara di Kejaksaan Agung tersebut, dianggap yang terbesar dari potensi kerugian negara di 82 kementerian atau lembaga negara lain.

Basrief juga mengatakan, pihaknya sudah melakukan klarifikasi ke BPK dan sudah menyelesaikan sebagian perbaikan-perbaikan yang diusulkan BPK. "Sudah diselesaikan, dalam arti kata BNPB yang belum ditarik, kita tarik. Kalau berkaitan dengan putusan verstek itu terkait dengan denda tilang, denda tilang itu kan uangnya tidak ada di Kejaksaan, uangnya ada di bank, di BRI. Nah mungkin memerlukan pembahasan khusus, mungkin itu yang dimaksudkan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com