Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayin Mengaku Sakit, KPK Tagih Surat Dokter

Kompas.com - 16/07/2012, 19:52 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta Artalita Suryani atau akrab dipanggil Ayin untuk menyertakan surat dokter yang menyatakan Ayin sakit di Singapura.

Hal tersebut dilakukan KPK menyusul surat pemberitahuan yang dikirimkan Ayin ke KPK. Ayin, yang juga mantan terpidana kasus suap Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI),  mengirim surat yang isinya memberitahukan KPK bahwa dia tidak dapat memenuhi panggilan pemeriksaan, Senin (16/7/2012), karena sakit di Singapura.

"KPK minta kepada Artalita untuk memberikan surat keterangan dokter bahwa dia sakit," kata Juru Bicara KPK Johan Budi, di Jakarta, Senin.

Sedianya Artalita atau Ayin diperiksa KPK sebagai saksi untuk salah satu tersangka kasus dugaan suap Buol, Yani Anshori. Adapun Yani merupakan general manager di PT Hardaya Inti Plantation (PT HIP), perusahaan minyak kelapa sawit milik pengusaha Hartati Murdaya Poo.

Pemeriksaan Ayin yang juga pengusaha itu dilakukan untuk mengonfirmasi sejumlah hal yang didapat penyidik KPK.

Informasi dari KPK menyebutkan bahwa Ayin sama-sama memiliki usaha perkebunan kelapa sawit di Buol. Perusahaan Ayin dan perusahaan Hartati diduga bersaing.

Dalam kasus dugaan suap Buol ini, KPK menetapkan tiga tersangka, yaitu Bupati Buol Amran Batalipu, Yani, dan petinggi PT Hardaya Inti Plantation lainnya, Gondo Sudjono. Dua petinggi dari perusahaan milik Hartati Murdaya itu diduga menyuap Amran dengan uang Rp 3 miliar terkait hak guna usaha (HGU) perkebunan di Kecamatan Bukal, Kabupaten Buol.

Terkait penyidikan kasus ini, KPK juga mencegah Hartati Murdaya bepergian ke luar negeri. Bahkan, KPK berencana memeriksa Hartati.

Secara terpisah, Hartati mengaku tidak terlibat. Menurut dia, pemberian uang kepada Bupati Buol oleh petinggi perusahaannya itu bukanlah suap, melainkan sumbangan untuk warga Buol.

Selain Ayin, KPK juga akan menjadwalkan pemeriksaan terhadap saksi lain, yaitu Asisten Pemkab Buol Amir Togila dan Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Buol Haryoni Saroso, serta dua pegawai PT HIP, Bambang AS dan Ruth Arifiany.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com