JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga warga negara Indonesia kembali dikabarkan ditembak oleh kepolisian Malaysia, Selasa (19/6/2012). Informasi ini awalnya diterima Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur, Malaysia, dari Interpol Malaysia. Kementerian Luar Negeri saat ini tengah menelusuri identitas ketiga WNI yang tewas tersebut.
Kementerian Luar Negeri dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (20/6/2012), menyebutkan, pada 19 Juni 2012 pukul 04.30, polisi patroli mendapati tiga orang yang berusaha memasuki sebuah rumah di Perumahan Templer Saujana Rawang, Selangor, dengan cara memotong pagar besi. Karena ketahuan, ketiganya kemudian melarikan diri dengan menggunakan mobil Proton jenis Wira.
Kepolisian Malaysia melakukan pengejaran. Mereka berlari menuju jalan tol Kuala Lumpur. Ketiganya akhirnya ditembak karena mereka mengeluarkan tembakan ke arah polisi.
Di tempat kejadian perkara, kepolisian Malaysia mengaku menemukan dua pucuk senjata. Namun, Kementerian Luar Negeri Malaysia belum dapat mengonfirmasi hal tersebut.
"Berdasarkan dokumen yang terdapat pada tubuh korban, ketiganya berasal dari Indonesia. Mereka adalah S asal Lumajang, M asal Bangkalan, dan H yang belum diketahui asal daerahnya," demikian keterangan dalam siaran pers tersebut.
Seusai menerima laporan dari Interpol Malaysia, KBRI di Malaysia langsung bertemu dengan polisi penyidik yang menangani kasus penembakan ini dan melakukan pengecekan terhadap jenazah di Hospital Kuala Lumpur.
Sementara itu, Atase Polisi Indonesia tengah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian Malaysia untuk mengetahui secara utuh peristiwa penembakan tersebut dan menindaklanjuti langkah-langkah yang perlu diambil. KBRI juga langsung menghubungi Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Kuala Lumpur. KBRI akan bertemu dengan pejabat Kementrian Luar Negeri Malaysia pada Rabu ini.
Disebutkan, Kementeruan Luar Negeri RI pada Selasa (19/6/2012) telah menghubungi Duta Besar Malaysia di Jakarta Dato Syed Munshe Afdzaruddin untuk meminta penjelasan mengenai peristiwa tersebut. Dubes Malaysia menyampaikan akan segera menghubungi pemerintahnya dan memberikan klarifikasi mengenai peristiwa dimaksud. Pada Rabu ini, Kementerian Luar Negeri akan memanggil Dubes Afdzaruddin untuk meminta penjelasan terkait hal ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.