Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hary Tanoe Akan Penuhi Panggilan KPK Jumat Nanti

Kompas.com - 13/06/2012, 16:44 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - CEO PT Bhakti Investama, Hary Tanoesoedibjo, menyatakan bahwa ia akan mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (15/6/2012) nanti. Hari ini, ia tidak memenuhi panggilan KPK sebagai saksi dengan alasan belum menerima surat resmi terkait pemanggilan tersebut.

Hary dipanggil KPK sebagai saksi untuk kasus dugaan suap kepengurusan restitusi pajak PT Bhakti Investama. "Sebagai warga negara yang baik saya akan secara sukarela mendatangi KPK jika memang dibutuhkan, meskipun saya tidak tahu soal ini," kata Hary dalam jumpa pers di kantornya MNC Tower, Rabu (13/6/2012).

Dalam kesempatan itu, Hary juga menegaskan bahwa PT Bhakti Investama selama ini selalu taat pajak. Oleh karena itu ia mempertanyakan mengapa kasus suap tersebut dikait-kaitkan dengan perusahaannya. Ia bahkan mengaku, perusahaan tersebut justru telah memberikan kontribusi yang besar terhadap pemasukan negara oleh sebab itu tak mungkin melakukan penyimpangan dalam pajak.

"Group ini tertib dalam kewajiban pajaknya, total karyawan 19 ribu dengan aset 19 triliun tahun 2011. Jumlah pajak yang dibayar mencapai Rp 1,2 triliun. Setiap tahun meningkat. Begitu besar kontribusi kami pada masyarakat," jelasnya.

Ia juga mengaku tidak mengenal dua tersangka dalam kasus itu, Tommy Hindratno dan James Gunarjo. Terutama James, yang menurutnya tidak terkait apa-apa dengan PT Bhakti Investama.

"Silakan cek karyawan perusahaan ini di Jamsostek kan ada dokumen-dokumennya. Tidak ada nama-nama yang disebut," tegasnya.

Di antara semua nama yang diduga terlibat dalam kasus itu, Hary hanya mengaku mengenal Komisaris PT Bhakti Investama, Antonius Z Tonbeng. Namun, menurutnya Anton tidak terkait dalam dalam operasional perusahaan tersebut. Ia hanya bertugas melakukan pengawasan.

"Anton kan komisaris independen, tugasnya hanya mengawasi perusahaan. Jadi ini harus dibedakan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Nasional
    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    Nasional
    Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com