Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KY Baru Terima Satu Pendaftar

Kompas.com - 12/06/2012, 20:34 WIB
Susana Rita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Yudisial (KY) hingga Selasa (12/8/2012) sore ini baru menerima seorang pendaftar seleksi calon hakim agung, meskipun telah dibuka sejak pekan lalu. Pendaftar itu berasal dari kalangan kampus/akademisi.

Juru Bicara KY, Asep Rahmat Fajar, mengungkapkan, pihaknya ingin menjaring sebanyak-banyaknya pendaftar. Terutama, tambah Asep, orang-orang yang potensial, agar kuota 15 orang yang dicari KY bisa terpenuhi. Namun, pihaknya tidak akan memaksakan diri dengan kuota apabila kualitas dan integritas calon tidak memadai.

"Yang dicari hakim agung yang sangat menentukan, tidak hanya dalam memberikan keadilan bagi seseorang, tetapi juga berperan besar dalam pembentukan hukum di Indonesia," kata Asep.

KY membuka pendaftaran sejak 8 Juni, dan akan menutup pendaftaran pada 28 Juni mendatang.

KY mencari 15 calon hakim agung untuk dikirim ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dua belas calon dimaksudkan untuk mencari pengganti empat hakim agung yang akan memasuki masa pensiun pada Juli hingga Desember mendatang.

Keempat hakim agung itu adalah Djoko Sarwoko yang juga Ketua Muda Pidana Khusus MA, Mansyur Kertayasa, Rehngena Purba, dan Achmad Sukardja.

Sementara itu tiga calon lainnya dimaksudkan untuk menggenapi kekurangan hasil seleksi pada periode sebelumnya. DPR meminta KY mengirimkan 15 calon, tetapi KY hanya mampu mendapatkan 12 calon hakim agung.

Karenanya, DPR meminta KY untuk melengkapi jumlah calon terlebih dahulu baru akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).

Kali ini, KY mencari calon dengan latar belakang hukum pidana (tiga orang), hukum perdata (satu orang) dan hukum tata usaha negara (satu orang).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com