Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas: Kalau Dibilang Anas-Ibas Diusir, Itu Salah!

Kompas.com - 24/05/2012, 18:13 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum membantah bahwa dirinya dan rombongan pengurus DPP Demokrat lainnya diusir dari Bandara Babullah, Ternate, Maluku Utara, Kamis (24/5/2012). Menurut Anas, memang atas keputusannya, rombongan meninggalkan Ternate.

Saat itu, Anas, Sekjen Partai Demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono dan 10 pengurus DPP Demokrat lain hendak menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Maluku Utara. Musda itu bakal memilih Ketua DPD I yang baru.

Ketua DPD I Thaib Armain yang kini menjabat Gubernur Maluku Utara kembali maju. Calon lain Rahmi Husen (anggota DPRD Maluku Utara). Namun, massa pendukung Thaib mengadang rombongan di bandara.

"Yang terjadi sesungguhnya adalah dinamika internal Demokrat Maluku Utara yang kurang terkelola dengan baik dan sudak cukup lama. Dinamika internal yang kurang bagus inilah yang akan diselesaikan secara konstitusional lewat Musda, sesuai dengan ketentuan partai. Tetapi karena memang kurang baik pengelolaannya di tingkat lokal, maka ada sedikit kesalahpahaman. Kesalahpahaman itulah yang diungkapkan. Sayang memakai bahasa 'massa'," kata Anas dalam siaran persnya, Kamis.

Anas menambahkan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ia memutuskan menunda pelaksanaan Musda. Keputusan itu diambil di ruang VIP bandara. Anas telah meminta Thaib untuk tidak memaksakan pelaksanaan Musda.

Rombongan, kata Anas, lalu bertolak ke Manado, Sulawesi Utara, untuk menghadiri acara internal. Acara itu terpaksa dipercepat. "Jadwal ke Manado mestinya sore, tapi kami percepat siang. Kalau ada yang bilang Anas-Ibas diusir, itu salah," pungkas Anas.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Jhonny Alen mengatakan, Thaib memaksa untuk dipilih kembali sebagai Ketua DPD I. Padahal, para pengurus DPC tidak mendukungnya.

"Waktu dia jadi Gubernur Maluku Utara saja nggak ada perkembangan Demokrat. Nggak ada kemenangan Demokrat (di Maluku Utara). Dia sudah orang tua, bersikaplah sebagai orang tua, harus dewasa melihat kondisi bahwa dia tidak lagi didukung DPC," kata Jhonny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pimpinan Komisi X DPR Setuju 'Study Tour' Dilarang: Kalau ke Tempat Wisata, Itu Namanya 'Healing'

    Pimpinan Komisi X DPR Setuju "Study Tour" Dilarang: Kalau ke Tempat Wisata, Itu Namanya "Healing"

    Nasional
    Ikrar Nusa Bhakti Sebut Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Sibuk jika DPA Dihidupkan Lagi karena...

    Ikrar Nusa Bhakti Sebut Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Sibuk jika DPA Dihidupkan Lagi karena...

    Nasional
    Airlangga Sebut Pemerintah Segera Evaluasi Kebijakan Subsidi Energi

    Airlangga Sebut Pemerintah Segera Evaluasi Kebijakan Subsidi Energi

    Nasional
    Gubernur Malut Diduga Beli Aset Pakai Uang dari Pengusaha Tambang

    Gubernur Malut Diduga Beli Aset Pakai Uang dari Pengusaha Tambang

    Nasional
    Eks Hakim Konstitusi: Revisi UU MK Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

    Eks Hakim Konstitusi: Revisi UU MK Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

    Nasional
    Kemenag: Jemaah Umrah yang Nekat Ibadah Haji Terancam Dilarang ke Arab Saudi 10 Tahun

    Kemenag: Jemaah Umrah yang Nekat Ibadah Haji Terancam Dilarang ke Arab Saudi 10 Tahun

    Nasional
    Bareskrim Kirim Tim Buru 3 Buron Kasus Pembunuhan Vina

    Bareskrim Kirim Tim Buru 3 Buron Kasus Pembunuhan Vina

    Nasional
    Saksi Sebut Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah Standar

    Saksi Sebut Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah Standar

    Nasional
    PDI-P Tidak Undang Jokowi ke Rakernas: Beliau Sangat Sibuk dan Menyibukkan Diri

    PDI-P Tidak Undang Jokowi ke Rakernas: Beliau Sangat Sibuk dan Menyibukkan Diri

    Nasional
    Kacau-balau RUU Penyiaran, Ancam Demokrasi dan Pasung Kebebasan Pers

    Kacau-balau RUU Penyiaran, Ancam Demokrasi dan Pasung Kebebasan Pers

    Nasional
    LPSK Beri Perlindungan dan Rehabilitasi Psikologis 4 Saksi Kasus Korupsi SYL

    LPSK Beri Perlindungan dan Rehabilitasi Psikologis 4 Saksi Kasus Korupsi SYL

    Nasional
    Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi yang Memang Ingin Tetap Dekat dengan Prabowo

    Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi yang Memang Ingin Tetap Dekat dengan Prabowo

    Nasional
    Kementerian KP Terjunkan Penyuluh Perikanan hingga Taruna untuk Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar

    Kementerian KP Terjunkan Penyuluh Perikanan hingga Taruna untuk Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar

    Nasional
    3 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Madinah

    3 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Madinah

    Nasional
    TNI AL Petakan Rute dan Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster

    TNI AL Petakan Rute dan Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com