Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Disatukan dalam Kepedulian

Kompas.com - 12/05/2012, 08:18 WIB

KOMPAS.com - Kesedihan yang mendalam dan kepedulian besar terhadap kegelisahan keluarga korban telah menyatukan mereka semua. Relawan sipil, TNI, dan polisi bersatu dan bahu-membahu menembus misteri gelap Gunung Salak untuk mencapai titik lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 buatan Rusia di Tenjolaya, Cidahu, lereng Gunung.

”Saat diumumkan siapa saja yang mau ikut evakuasi korban Sukhoi, saya mengajukan diri karena mau membantu,” tutur Komarun (21), mahasiswa Program Vokasi Universitas Indonesia. Komarun baru pertama kali melakukan evakuasi. Dia ditemui saat baru tiba sekitar pukul 17.00 di Posko Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/5/2012).

Komarun bersama Ridwan dan Kurniadi, yang juga dari Mapala UI, naik ke Gunung Salak pada Kamis siang bersama tim Marinir TNI AL dari Posko Loji, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Setelah rehat semalam di gunung, mereka menemukan jenazah korban Sukhoi dan serpihan pesawat pada Jumat sekitar pukul 10.15. ”Pertama melihat, kami takut karena (korban) sudah tidak utuh lagi,” tutur Komarun yang terlihat kelelahan.

Ridwan juga merasakan pengalaman evakuasinya yang pertama di Gunung Salak. Jalur yang dilalui terbilang berat karena kemiringan tanah yang lebih dari 45 derajat.

”Jalan yang dilalui hanya setapak dan sudah gembur karena dilewati ratusan orang. Hampir tidak ada yang datar, semua menanjak,” tutur Asep Itong, anggota Taruna Siaga Bencana Kabupaten Bogor, yang ikut mendaki Gunung Salak dari rute Cipelang.

”Dalam proses evakuasi ini, logistik, terutama air minum, menjadi kebutuhan paling penting bagi pendaki, tak terkecuali anggota polisi,” kata Inspektur Satu Ivan Taufiq dari Satuan Brimob Polda Jabar yang tergabung dengan Tim A dari jalur Cipelang, Kamis (10/5/2012) sekitar pukul 13.00. ”Mata air terakhir adanya di ketinggian 1.900 meter. Itu pun berada di luar jalur pendakian. Setelah itu hanya mengandalkan logistik bawaan yang terbatas.”

Bekal makan dan minum biasanya dibawa Tim D diperkuat oleh 15 relawan porter, warga sekitar Cipelang. Dedih (34) adalah salah satu porter yang secara sukarela mengajukan diri membawa logistik untuk tim yang sudah berada di lereng gunung. Sehari-harinya dia mengurus sapi di Pusat Embrio Peternakan yang menjadi posko tim. ”Saya mau membawakan logistik untuk meringankan beban tim,” katanya.

Bergerak sejak Rabu

Aktivitas anggota tim evakuasi dari TNI juga tidak berhenti bekerja siang dan malam. Sejak Rabu (9/5/2012) malam mereka sudah bergerak.

Komandan Yonif 2 Pasukan Marinir Letnan Kolonel Oni Junianto mengatakan, sejak Rabu sekitar pukul 22.00, pasukannya sudah bergerak dari Cilandak. Pukul 07.00 pasukan yang terdiri atas 122 orang itu tiba di Cidahu dan langsung naik. Lima jam perjalanan sampai ke dekat helipad di bawah Kawah Ratu.

Dari Loji, Cijeruk, diputuskan untuk naik ke lokasi dan langsung berhadapan dengan titik jatuhnya pesawat. ”Banyak yang bilang sangat curam dan disarankan lewat jalan lain. Tetapi, menurut kami, justru bisa langsung dapat punggung gunung tanpa memutar,” kata Oni.

Jalur itu sangat berat. Bahkan, mendekati lokasi, kemiringan bisa 60-80 derajat sehingga harus pakai tali. Kurang lebih delapan jam akhirnya tim mencapai titik tersebut. Untuk mencapai lokasi korban, tebing setinggi 400 meter dituruni selama lebih kurang 3 jam.

”Pukul tujuh pagi kami sudah lihat ke bawah dan bisa lihat reruntuhan sayap. Tiga jam kemudian, pukul 10.20 WIB, kami evakuasi korban yang pertama,” ujar Oni, yang pertama bersama timnya menemukan lokasi kecelakaan.

Hal yang sama dilakukan satu regu dari Batalyon 467 Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU. Tim ini bergerak menuju lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi di Gunung Salak dari Cijeruk, Kabupaten Bogor.

Kamis pagi, ada lagi satu regu dari Batalyon 467 Korps Paskhas TNI AU yang menyusul regu pertama. Regu kedua ini juga berangkat dari Cijeruk. Kamis siang, satu regu lagi juga dari batalyon dan kesatuan yang sama diberangkatkan dari Cijeruk.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

    Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

    Nasional
    5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

    5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

    Nasional
    Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

    Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

    Nasional
    Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

    Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

    Nasional
    Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

    Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

    Nasional
    BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

    BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

    Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

    Nasional
    Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

    Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

    Nasional
    Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

    Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

    Nasional
    Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

    Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

    Nasional
    DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

    DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

    Nasional
    Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

    Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

    Nasional
    Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

    Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

    Nasional
    TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

    TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

    Nasional
    Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

    Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com