Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT DI Kirimkan Sidik Jari dan Foto Kornel

Kompas.com - 10/05/2012, 21:39 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — PT Dirgantara Indonesia mengirimkan data sidik jari dan foto Kepala Bidang Pemasaran dan Integrated Aerostructure PT DI Kornel M Sihombing untuk memudahkan identifikasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.

"Segala kebutuhan identifikasi yang ada dikirimkan ke posko identifikasi korban Sukhoi ke Jakarta, ada sidik jari dan pas foto warna yang bersangkutan," kata Manajer SDM PT DI Adhi Djumhana di rumah Kornel Sihombing di Jalan Gempol Wetan, Kota Bandung, Kamis (10/5/2012).

Sejumlah rekan Kornel berkumpul di depan rumah Kornel yang berada di salah sudut jalan. Tenda ukuran besar dipasang di depan rumah itu.

Djumhana berharap proses evakuasi berjalan lancar serta para korban bisa ditemukan dan diidentifikasi. Menurut Djumhana, pihaknya berduka dengan peristiwa yang menimpa salah seorang pejabat PT DI itu.

Sementara itu Direktur Aircraft Integration PT DI Budiman Saleh yang juga teman seangkatan Kornel di Jurusan Teknik ITB menyebutkan, keberangkatan Kornel Sihombing ke acara demo flight pesawat Sukhoi Superjet 100 itu mewakili PT DI.

"PT DI diundang acara joy flight Sukhoi Superjet 100 itu dan Kornel ditugasi menghadiri acara itu, termasuk juga saat joy flight. Rencananya, PT DI ada kerja sama dengan Sukhoi terkait rencana pengoperasian pesawat itu di Indonesia," kata Budiman Saleh.

Adapun Yulianto, rekan Kornel dari bagian pemasaran PT DI, menyebutkan, Selasa (8/5/2012), ia masih sempat bertemu pada acara pelatihan di salah satu hotel di Bandung. "Selasa masih ketemu, tidak ada tanda-tanda yang aneh dalam dirinya. Ia berangkat Rabu pagi ke Jakarta menghadiri acara itu," kata Yulianto.

Selain mengirimkan sidik jari dan pas foto untuk membantu identifikasi, PT DI juga mengerahkan Tim SAR untuk ikut melakukan proses pencarian dan evakuasi korban jatuhnya pesawat buatan Rusia itu di kawasan Gunung Salak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

    Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

    Nasional
    Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Mabes Polri Turun Tangan

    Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Mabes Polri Turun Tangan

    Nasional
    Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

    Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

    Nasional
    Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah Seperti Orde Baru

    Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah Seperti Orde Baru

    Nasional
    Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

    Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup 'Jetset'

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup "Jetset"

    Nasional
    Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan 'Checks and Balances'

    Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan "Checks and Balances"

    Nasional
    Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

    Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

    Nasional
    Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

    Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

    Nasional
    5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

    5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

    Nasional
    Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

    Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

    Nasional
    Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

    Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

    Nasional
    Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

    Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

    Nasional
    BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

    BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com