JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar berharap agar para pengurus DPP II Partai Golkar (PG) menyampaikan masukan mengenai penentuan calon presiden melalui mekanisme di internal partai. Penyampaian kritikan mengenai kondisi internal partai kepada publik dinilai kontraproduktif.
"Dan malah membuat sukacita partai-partai lain. Hendaknya dahulukan dulu komunikasi internal secara santun," kata Wakil Sekretaris Jenderal PG Nurul Arifin melalui pesan singkat, Selasa (1/5/2012).
Nurul dimintai tanggapan kritikan Ketua DPD II Banda Aceh Muntasir Hamid terhadap sikap DPP PG yang akan menetapkan Ketua Umum PG Aburizal Bakrie alias Ical sebagai capres dalam rapat pimpinan nasional khusus (rapimnasus) pada Juli 2012.
Menurut Muntasir, DPD II meminta dilibatkan dalam pengajuan dan penentuan capres. Jika DPP PG memaksakan Ical sebagai calon tunggal, menurut Muntasir, hanya akan membawa "tsunami" di internal PG.
Nurul menjelaskan, tidak ada kewajiban untuk menyertakan DPD II sebagai pemilik suara dalam rapimnas. Pasalnya, kata dia, DPD II sudah memiliki hak suara di musyawarah nasional (munas). Adapun di rapimnas, DPD II hanya sebagai undangan atau peninjau.
"Jika memang ada keinginan untuk diubah sebagai pemilik suara, maka konstitusi partai harus direvisi. Itu hanya bisa diubah di forum tertinggi di munas," kata anggota Komisi II DPR itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.