Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhuk dan HAM Akui Peredaran Narkoba di Lapas

Kompas.com - 28/04/2012, 16:03 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin mengakui, hingga saat ini masih terjadi peredaran narkoba di dalam penjara. Namun, bukan berarti lapas tak peduli dan membiarkan keadaan tersebut.

Pandangan itu disampaikan Menhuk dan HAM Amir Syamsuddin kepada wartawan seusai melakukan kunjungan ke Lapas Wanita Sukun, Malang, Jawa Timur, Sabtu (28/4/2012). "Saya akui masih terjadi peredaran narkoba di dalam lapas. Tapi kami dan lapas terus melakukan pemberantasan peredaran narkoba di dalam lapas. Kami tak akan pandang bulu, siapa pun pelakunya akan ditindak tegas," tegas Amir.

Menurut Amir, tidak bisa dimungkiri bahwa lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) belum bebas dari peredaran narkoba, yang jaringan peredarannya melibatkan narapidana dan petugas. "Saya memungkiri hal itu," ujarnya lagi.

Namun, Amir tak bisa menyimpulkan bahwa tidak ada kepedulian terkait kasus itu. Berdasarkan data Kemenhuk dan HAM, pada tahun 2011 tercatat penggagalan 98 kasus penyelundupan narkoba di dalam lapas. Sedangkan tahun 2012 baru mengungkap 12 kasus narkoba. "Karenanya, kita mengapresiasi lapas yang memang benar-benar bersih dari peredaran narkoba. Seperti di Lapas Wanita Klas II A Malang," puji Amir.

Selain itu, Amir juga memberikan sertifikat penghargaan lingkungan lapas antinarkoba ke Lapas Wanita Klas II A Malang. "Karena setelah kami selidiki, di lapas wanita ini memang bersih dari peredaran narkoba," ungkapnya.

Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wanita Malang, kata Amir, memang layak menjadi lapas percontohan di level nasional. "Karenanya, saya memberikan sertifikat bebas narkoba," ungkap Amir.

Melihat manajemen dan program-programnya, lapas wanita Malang itu sangat bermanfaat bagi para napi yang ada. "Mulai dari pelatihan-pelatihan bagi napi hingga penataan lingkungan lapas yang asri," ujar Amir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com