Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Menteri yang Lugu dan Bebas dari Politik

Kompas.com - 21/04/2012, 17:24 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VII DPR RI, Satya Widya Yudha, merasa kehilangan dengan berpulangnya Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo dalam pendakian di Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (21/4/2012). Ia menilai Widjajono sebagai seorang yang lugu dalam berpendapat.

"Dia orang yang sangat mempunyai pengetahuan yang sangat bagus di bidang minyak dan gas dan energi secara keseluruhan. Ya, saya lihat beliau betul-betul ingin berkontribusi terhadap bangsa ini dalam menyelesaikan suatu masalah dengan pengetahuan ilmiahnya," kata Satya ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu sore.

Menurut Satya, sosok Widjajono sangat tepat mengisi posisi Wakil Menteri ESDM. Dia bisa mengisi kekosongan atau sesuatu yang tidak dipunyai oleh Menteri ESDM Jero Wacik. Jero yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pariwisata merupakan lulusan Fakultas Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung. "Jero kan tidak di bidang energi secara langsung," kata Satya.

Mengenang kepergian Widjajono, Satya mengatakan terakhir kali berhubungan dengan almarhum pada Senin (16/4/2012) dalam suatu diskusi di sebuah stasiun televisi swasta. Satya mengatakan, ada banyak yang bisa diteladani dari keluguan Widjajono menyatakan pendapatnya terkait kebijakan energi. Ia, kata Satya, tidak ditunggangi oleh kepentingan politik dan bisnis. "Tapi lebih kepada apa yang ada di hati dan pikirannya. Dia sosok orang yang tidak mempunyai konflik kepentingan politik dan bisnis. Dia orang yang lepas dari itu semua," ujar Satya.

Oleh sebab itu, ia menyayangkan kepergian Widjajono yang sedang populer. Bahkan, menurut Satya, meninggalnya Wamen ESDM ini bisa dibilang mirip dengan fenomena Mbah Surip, artis yang meninggal dunia di saat lagu-lagunya sedang digemari masyarakat.

"Di saat beliau populer dengan bidangnya tapi dipanggil Yang Maha Kuasa. Saat ia sedang melejit namanya atau dikenal. Dia identik dengan jabatan Wamen. Sekalipun ada delapan wamen, istilah wamen lebih melekat kepada beliau. Dia seorang yang nothing to lose," kata Satya.

Widjajono meninggal dunia saat melakukan pendakian Gunung Tambora, Sabtu. Ia mendadak lemas saat pendakian. Belum diketahui pasti penyebab kematian pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah, itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

    Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

    Nasional
    PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

    PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

    Nasional
    KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

    KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

    Nasional
    KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

    KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

    Nasional
    Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

    Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

    Nasional
    Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

    Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

    Nasional
    Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

    Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

    Nasional
    Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

    Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

    Nasional
    Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

    Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

    Nasional
    Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

    Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

    Nasional
    Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

    Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

    Nasional
    Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

    Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

    Nasional
    Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

    Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

    Nasional
    Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

    Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

    Nasional
    Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

    Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com