Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Tak Dorong PKS Keluar Koalisi

Kompas.com - 04/04/2012, 09:46 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Persatuan Pembangunan tidak dalam posisi mendorong atau menahan keberadaan Partai Keadilan Sejahtera di koalisi ketika terjadi pembicaraan antara para pemimpin partai politik koalisi dan Ketua Sekretariat Gabungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"PPP tidak dalam posisi mendorong atau menahan PKS di koalisi. Namun, sharing di antara pimpinan semalam hasilnya demikian," kata Sekretaris Jenderal PPP M Romahurmuziy alias Romy, di Jakarta, Rabu (4/4/2012).

Romy dimintai tanggapan hasil rapat Setgab di Cikeas, Jawa Barat, Selasa malam, yang memutuskan mengeluarkan PKS dari koalisi. Rapat itu dihadiri para pemimpin parpol koalisi, tanpa kehadiran Presiden PKS Luthfi Hasan.

Romy mengatakan, PPP meyakini PKS sudah menyiapkan diri terhadap segala konsekuensi ketika dalam sejumlah kesempatan mengambil sikap berbeda dengan koalisi, termasuk sikap berbeda pada paripurna pengambilan keputusan soal bahan bakar minyak bersubsidi.

PKS menolak opsi yang memberi ruang bagi pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Ketika voting, Fraksi PKS tetap mempertahankan Pasal 7 Ayat 6 dalam Undang-Undang APBN-P 2012 yang mengatur harga BBM bersubsidi tidak naik.

"PPP juga meyakini kawan-kawan PKS memiliki pemahaman yang utuh dan tunggal tentang poin demi poin dalam code of conduct yang ditandatangani bersama seluruh pimpinan parpol koalisi dan SBY. Segala konsekuensi yang timbul dari sikap politik tentunya sudah dalam perhitungan mereka," kata Romy.

Menteri PKS

Romy menambahkan, informasi yang ia terima, dalam rapat semalam belum diputuskan apa bentuk berakhirnya keberadaan PKS di koalisi. Apakah hanya tidak melibatkan PKS dalam rapat Setgab namun menterinya masih ada di kabinet.

"Atau ketiga menteri diminta mengundurkan diri atau PKS yang secara institusional diminta menindaklanjuti adanya penyimpangan dari code of conduct yang disepakati bersama koalisi. Atau mungkin ada cara lain," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Nasional
    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Nasional
    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    Nasional
    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    Nasional
    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Nasional
    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Nasional
    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

    Nasional
    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    Nasional
    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Nasional
    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com