JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menyatakan, ia lebih tertarik membahas isu menyebarnya serangga tomcat yang belakangan ditakuti masyarakat dibandingkan mengenai isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diwarnai unjuk rasa.
Menurut dia, kesehatan masyarakat juga penting dibahas karena tak semua orang mengerti pergerakan tomcat selama ini.
"Memang kegiatan ini tidak seseksi kalau kita bicara tentang BBM. Selama ini banyak yang tertarik demonstrasi tentang kenaikan harga BBM. Saya belum lihat ada yang tertarik demo antitomcat. Padahal, isu tomcat ini dianggap membawa masalah. Masyarakat perlu tahu mengenai manfaat maupun bahaya tomcat," ujar Anas saat membuka diskusi Penanganan Tomcat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (26/3/2012).
Anas berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian dapat menangani tomcat secara serius. Hal ini agar tomcat tidak menjadi wabah yang serius dan meresahkan masyarakat. Pasalnya, kata dia, dari sisi kesehatan tomcat memang berbahaya, tetapi di bidang pertanian tomcat justru penting bagi petani membantu mengusir hama-hama lainnya.
"Saya berharap penanggulangan tomcat ini dilakukan dengan cekatan oleh institusi yang punya tanggung jawab itu sehingga tidak menimbulkan ketakutan. Biarkan yang lain demo BBM, kita mengurus tomcat saja. Saya berharap demonya tidak didemo lagi oleh tomcat. Atau atasi saja demo, datangkan tomcat, pasti lari para demonstran," ujar Anas sambil bercanda.
Seperti yang diketahui, isu serangga tomcat ini mencuat saat serangan tomcat sudah terjadi di Surabaya sejak 13 Maret 2012. Beberapa pihak mengaitkan ledakan populasi tomcat dengan kerusakan lingkungan dan perubahan iklim.
Sejauh ini, kota Jakarta sendiri masih terpantau aman dari sebaran serangga tomcat. Namun, Dinas Kesehatan DKI Jakarta sudah mulai melakukan antisipasi jika sewaktu-waktu tomcat menyebar di Jakarta. Salah satunya dengan menyiagakan 44 puskesmas kecamatan di DKI Jakarta untuk menangani korban serangan tomcat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.