Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Mahasiswa Minta DPR Cabut Laporan

Kompas.com - 19/03/2012, 16:32 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Proses penahanan enam mahasiswa tersangka kasus perusakan foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah memasuki hari keenam.

Polisi masih belum membebaskan mereka kendati sejumlah jaminan sudah diajukan.

Selain mengupayakan penangguhan penahanan, keluarga dari para mahasiswa itu juga meminta Pamdal DPR segera mencabut laporan ke pihak kepolisian.

"Keluarga berharap ada pertemuan dengan Pamdal DPR agar laporannya bisa dicabut," ucap tim advokasi Unpas, Hamzah Sidik, Senin (19/3/2012) siang, di Mapolda Metro Jaya.

Ia mengatakan, reaksi mahasiswa itu perlu dipahami sebagai bentuk kekecewaan bukan bermaksud untuk merusak. Hamzah menjelaskan bahwa mahasiswa saat itu berupaya menurunkan foto Presiden Yudhoyono sebagai simbol, tetapi saat diturunkan foto berukuran 1 x 1,5 meter itu terjatuh dan kaca pelindungnya pecah.

"Penurunan ini mereka lakukan sebagai simbol protes atas kebijakan kenaikan harga BBM," kata Hamzah.

Ia menambahkan bahwa pihak keluarga juga bersedia mengganti kerugian yang ditimbulkan dari kerusakan foto tersebut. Nilai kerugian yang ditaksir keluarga mencapai Rp 2,5 juta.

"Kalau memang timbul kerugian, nanti kami akan kumpulkan koin, pihak keluarga mau ganti itu. Mereka sepakat untuk mengganti," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, enam mahasiswa ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan setelah menurunkan foto Presiden Yudhoyono di lorong gedung DPR, Rabu (14/3/2012).

Mereka dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang perusakan secara bersama-sama. Enam mahasiswa yang ditangkap adalah Yofta, Galih, Novianto, Maulana, Yudi, dan Ahyar Rasyid Yudhistira.

Aksi penurunan foto tersebut dipicu ketidakpuasan atas hasil pertemuan perwakilan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa se-Jawa Barat dengan Wakil Ketua DPR Pramono Anung.

Ketidakpuasan terjadi lantaran ada salah satu butir tuntutan yang diduga dihapus. Bunyi tuntutan yang hilang itu terkait tuntutan diturunkannya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com