Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan di Kemenpora Singgung Tanah Hambalang

Kompas.com - 17/02/2012, 18:08 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pertemuan sejumlah kader Partai Demokrat yang berlangsung di kantor Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng sekitar Januari-Februari 2010 sempat menyinggung sertifikat lahan proyek pusat pembangunan olahraga Hambalang, Jawa Barat.

Pertemuan tersebut diikuti Menpora Andi Mallarangeng, Muhammad Nazaruddin (mantan Bendahara Umum Partai Demokrat), Mahyuddin (Ketua Komisi X DPR), Angelina Sondakh (Anggota Komisi X DPR saat itu), serta mantan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam. Hal tersebut terungkap dalam kesaksian Mahyuddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (17/2/2012) sore ini.

Ia bersaksi untuk Nazaruddin, terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games 2011. Menurut dia, saat itu Nazaruddin menyampaikan kepada Andi kalau sertifikat tanah Hambalang telah selesai diurus. "Nazar bilang, 'Bang, sertifikat tanah Hambalang 32 hektar sudah selesai," kata Mahyuddin menirukan perkataan Nazaruddin saat itu.

Kemudian, lanjutnya, Andi Mallarangeng menjawab dengan berterima kasih. "Andi bilang, 'terima kasih," ucapnya.

Namun, Mahyuddin mengaku tidak tahu mengapa Nazaruddin tiba-tiba menyampaikan soal sertifikat tanah Hambalang tersebut kepada Andi. "Saya cuma dengar saja," ujarnya.

Saat itu, katanya, proyek Hambalang belum diajukan pemerintah ke DPR. "Hambalang baru sertifikatnya saja," tambah Mahyuddin.

Selebihnya, Mahyuddin mengaku lupa isi pembicaraan dalam pertemuan itu. Dia mengatakan kalau pertemuan tersebut lebih banyak diisi dengan acara makan siang.

Pertemuan itu, katanya, hanya sekadar silaturahim pascaterpilihnya Andi sebagai Menpora. "Iya pulang bu, abis makan," kata Mahyuddin menjawab pertanyaan Ketua Majelis Hakim, Dharmawati Ningsih.

"Kita omongin datar-datar saja, saya lupa. Waktu itu saya enggak boleh ngomong banyak, kan sedang sakit," kata Mahyuddin lagi.

Walaupun demikian, Mahyuddin mengatakan kalau Wafid tidak ikut dalam pertemuan tersebut. Sementara Angelina, Nazaruddin, Andi, dan Wafid sendiri mengatakan kalau Sesmenpora itu ikut dalam pertemuan tersebut.

Dalam persidangan Wafid terungkap kalau pertemuan di kantor Menpora itu membahas penganggaran SEA Games.

Saat itu, Andi memberi arahan kepada Wafid untuk menindaklanjuti hasil pertemuan para kader Partai Demokrat tersebut. Namun, Wafid enggan mengungkap isi pertemuan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi Sebagai Kebutuhan Tersier Salah Besar

    JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi Sebagai Kebutuhan Tersier Salah Besar

    Nasional
    Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri Lewat Jalur Khusus

    Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri Lewat Jalur Khusus

    Nasional
    Polri Buru Dalang 'Illegal Fishing' Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

    Polri Buru Dalang "Illegal Fishing" Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

    Nasional
    Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

    Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

    Nasional
    BPK Periksa SYL Soal dugaan Auditor Minta Rp 12 M

    BPK Periksa SYL Soal dugaan Auditor Minta Rp 12 M

    Nasional
    UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

    UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

    Nasional
    Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

    Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

    Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

    Nasional
    Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

    Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

    Nasional
    Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

    Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

    Nasional
    Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

    Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

    Nasional
    Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

    Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

    Nasional
    Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

    Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

    Nasional
    BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

    BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

    Nasional
    Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

    Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com