JAKARTA, KOMPAS.com — Besarnya dukungan terhadap Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum di akar rumput menjadi pengganjal pergantian ketum. Para petinggi PD harus mempertimbangkan baik buruknya mengganti Anas.
"Mungkin kalau enggak (banyak dukungan), dari kemarin-kemarin sudah diganti. Itu pemikiran kita. Segala sesuatu dicari baiknya. Kalau gerusak-gerusuk langsung (copot), beliau juga ada pendukungnya," kata salah satu anggota Dewan Pembina PD, Ajeng Ratna Suminar, di Kompleks DPR, Jakarta, Senin (30/1/2012).
Ajeng mengakui ada pembicaraan pergantian Anas sebagai ketum di kalangan anggota Dewan Pembina PD. Rapat itu dilakukan ketika Hari Raya Imlek, Senin (23/1/2012) pukul 13.00 WIB, di kantor Dewan Pembina PD di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Rapat itu, kata Ajeng, dipimpin Wakil Ketua Dewan Pembina PD Marzuki Alie dan diikuti sekitar 20 anggota Dewan Pembina. Pembicaraan itu dilakukan lantaran Anas terseret kasus dugaan korupsi M Nazaruddin.
Dikatakan Ajeng, anggota Dewan Pembina PD sepakat bahwa Anas akan diganti jika ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Empat nama diusulkan jika pergantian dilakukan.
Dua di antaranya yakni Marzuki dan Andi. Keduanya pernah menjadi calon ketum ketika kongres PD di Bandung tahun 2010.
Adapun dari eksternal, menurut Ajeng, kini menjabat menteri. Seperti diketahui, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto disebut-sebut akan dicalonkan sebagai ketum PD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.