Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miranda: Ditanya 200 Kali, Saya Jawab Tidak

Kompas.com - 28/01/2012, 03:47 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi akhirnya menetapkan Miranda Swaray Goeltom sebagai tersangka terkait kasus dugaan suap ketika pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004. Peningkatan status itu dilakukan pascatertangkapnya Nunun Nurbaeti, istri mantan Wakil Kepala Polri Komjen (Purn) Adang Daradjatun.

Bagaimana tanggapan Miranda? Berikut hasil wawancara dengan Miranda ketika ditemui di kediamannya di daerah Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2012) malam.

Apa yang pertama kali Anda tanggapi atas keputusan KPK?

Karena saya tidak menduga, saya terkejut. Saya merasa bahwa selama ini sudah memberi keterangan sebanyak apa pun yang saya ketahui dan fakta itu sudah saya sampaikan ke KPK. Pada saat disebut tersangka, sebagai manusia biasa yang menerima berita yang tidak biasa, itu mengejutkan.

(Miranda telah berkali-kali diperiksa sebagai saksi para tersangka. Terakhir, dia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Nunun pada 10 Januari 2012).

Fakta apa yang Anda sampaikan ke KPK?

Itu yang saya enggak mengerti. Intinya yang saya jawab, apakah saya pernah memberikan uang, janji, atau menyuruh orang untuk mengatur pemberian uang. Saya sudah jawab tidak. Ada pertanyaan yang intinya apakah saya tahu traveller's cheque. Saya bilang saya tidak tahu sampai saudara Agus Condro (saat itu anggota Fraksi PDI-P) menyampaikan ke publik tahun 2008. Agus ketemu dengan saya cuma sekali pada saat ketemu dengan kelompok Fraksi PDI-P.

Anda punya kepentingan dalam jabatan Gubernur Senior BI?

Kalau dilihat urutannya, saya jadi Deputi Gubernur BI tahun 1997 sampai 2003, 2003 sampai 2004. Kemudian 2003 saya dicalonkan jadi Gubernur BI, tapi yang dipilih oleh DPR Pak Burhanuddin (Abdullah). Tentu saya tidak menyangka karena saya menyangka pasti terpilih. Bukan karena apa-apa, karena saya merasa memiliki pengetahuan mengenai moneter.

Tapi tidak apa-apa, saya terima. Saya bekerja pada saat itu dengan gaji yang sangat besar di Belanda dan Presiden Komisaris PT Rabobank. Saya kembali mengajar Fakultas Ekonomi. Jadi, secara material saya lebih dari cukup. Secara fasilitas sama, saya dapat first class ke mana-mana.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Nasional
    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Nasional
    Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Nasional
    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Nasional
    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Nasional
    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Nasional
    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Nasional
    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    Nasional
    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Nasional
    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Nasional
    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Nasional
    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Nasional
    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    Nasional
    Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com