Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Belanja Proyek, Datanglah ke DPR!

Kompas.com - 25/01/2012, 19:34 WIB
Prasetyo Eko P

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  —  Hampir tidak ada yang tidak tersedia di Jakarta jika mau berbelanja. Pusat perbelanjaan banyak tersebar di penjuru ibu kota, baik perbelanjaan modern, tradisional, maupun kaki lima.

Jakarta bisa dibilang kota seribu mal karena pusat perbelanjaan modern ada di seluruh penjuru kota. Sementara pedagang kaki lima juga tak ketinggalan menyediakan aneka barang dan jasa. Pasar-pasar tradisional, meski kian terdesak, juga masih ada yang bertahan.

Yang menarik, Jakarta tidak hanya menyediakan barang-barang atau jasa yang biasa dicari warga, seperti baju dan sepatu. Kota ini juga menyediakan belanja khusus bagi para pengusaha hitam. Kota Jakarta memiliki pusat belanja buat pengusaha itu,  yaitu ”belanja proyek”.

Tempatnya tidak terlalu sulit dicari, yakni di Senayan. Tempat itu biasa dipakai oleh para wakil rakyat  untuk berkantor. Pusat perbelanjaan proyek itu tak lain adalah Gedung DPR.

Salah satu indikasi bahwa Senayan telah menjadi pusat belanja proyek tercantum dalam dokumen pemeriksaan Yulianis, saksi dalam kasus korupsi wisma atlet. Yulianis adalah mantan Wakil Direktur Keuangan Group Permai, yang dimiliki Muhammad Nazaruddin, terdakwa dalam kasus ini. Dalam pengakuannya di hadapan penyidik KPK, Yulianis di antaranya mengungkapkan, perusahaan bosnya itu kerap berbelanja atau beli proyek di DPR. Salah satunya adalah belanja proyek wisma atlet SEA Games.

”Jika kantor tersangka Muhammad Nazaruddin atau Group Permai yang beli atau belanja proyek ke DPR, pekerjaannya dikerjakan oleh perusahaan-perusahaan lain dan tersangka Muhammad Nazaruddin atau Group Permai meminta komitmen fee kepada perusahaan yang mengerjakan proyek itu. Hal ini seperti yang terjadi pada proyek wisma atlet. Group Permai yang berbelanja ke DPR, selanjutnya yang mengerjakan adalah PT Duta Graha Indah Tbk,” demikian pengakuan Yulianis.

Menurut Yulianis, belanja proyek wisma atlet di Senayan itu berharga 5 persen dari pagu anggaran.

”Proyek pembangunan wisma atlet ini dianggarkan di DPRD dengan pagu Rp 200 miliar. Dari pagu tersebut untuk belanjanya 5 persen. Belanja 5 persen (Rp 10 miliar) sudah direalisasikan melalui Mindo Rosalina Manulang, sebelum bulan September 2010 atau sesudahnya,” katanya.

Saat diminta menjelaskan soal maksud dan mekanisme belanja proyek di DPR, Yulianis menjelaskan, ”Maksudnya adalah belanja proyek yang anggarannya akan disetujui oleh DPR.” Hanya satu yang membedakan antara pusat perbelanjaan lain dan Gedung DPR. Jika di mal proses jual beli dilakukan secara bebas terbuka, belanja proyek di DPR biasanya sembunyi-sembunyi. Berminat belanja ke Senayan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

    Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

    Nasional
    Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

    Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

    Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

    Nasional
    Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

    Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

    Nasional
    Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

    Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

    Nasional
    Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

    Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

    Nasional
    Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

    Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

    Nasional
    Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

    Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

    Nasional
    Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

    Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

    Nasional
    Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

    Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

    Nasional
    Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

    Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

    Nasional
    Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

    Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

    Nasional
    Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

    Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

    Nasional
    LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

    LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

    Nasional
    Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

    Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com