Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPSK Minta Hakim Izinkan Rosa Telekonferensi

Kompas.com - 13/01/2012, 22:18 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengajukan surat ke majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi yang menangani perkara Muhammad Nazaruddin, agar mengizinkan Mindo Rosalina Manulang bersaksi melalui telekonferensi. Rosa mengaku dapat ancaman dari pihak Nazaruddin terkait kesaksiannya yang akan disampaikan dalam sidang kasus dugaan suap wisma atlet pekan depan.

"LPSK telah ajukan (surat permintaan), mudah-mudahan dikabulkan majelis hakim," kata Penanggung Jawab Bidang Perlindungan, LPSK, Lilik Pintauli di Jakarta, Jumat (13/1/2012).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban, katanya, seorang saksi diperkenankan tidak berhubungan langsung dengan terdakwa asalkan mendapat izin hakim. Pihak Rosa sebelumnya meminta agar wanita itu dapat bersaksi untuk terdakwa Nazaruddin secara telekonferensi. Hal tersebut guna menghindari konflik batin atau mencegah agar Rosa tidak tambah tertekan saat berhadapan dengan mantan atasannya itu.

Rosa mengaku diancam pihak Nazaruddin untuk berbohong saat bersaksi di pengadilan. Dia juga mengaku diancam agar kesaksiannya di persidangan memojokkan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

Akibat ancaman tersebut, Rosa yang juga terpidana kasus wisma atlet ini menginap sementara di kantor KPK hingga LPSK menetapkan rumah aman baginya. Lilik mengatakan, Rosa kini masih stres berat. "Memang dia tadi masih dalam kondisi sangat stres, belum ada rasa turun apapun, perasaan emosinya masih tinggi juga," ujar Lilik.

Dalam perkara wisma atlet, Rosa bersama Mohamad El Idris terbukti memberikan suap berupa cek ke Muhammad Nazaruddin serta Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam. Dia divonis 2,5 tahun penjara. Rosa mengaku hanya mengikuti perintah atasannya, Nazaruddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com