Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Hari Lagi , Tim 7 Puncak Dunia "Summit"

Kompas.com - 02/01/2012, 09:36 WIB
Agus Hermawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Para pendaki Tim 7 Puncak Dunia Indonesia mulai berjuang di benua salju selatan dan merintis jalan menuju Puncak Vinson Masif.

Menurut laporan yang diterima Sabtu (31/12/2011), pukul 19.05 waktu Antartika (05.05 WIB), tim baru tiba di Camp-1 (2750 mdpl).  "Perjalanan 8,85 Km selama 6 jam. Cuaca cerah tidak ada angin. Suhu rata-rata di perjalanan 15 derajad Celcius, suhu saat ini di Camp-1 8 derajat Celcius. Medan landai. Semua anggota tim sehat," kata Galih Donikara yang memimpin lima pendaki dari Wanadri melalui surat elektroniknya ke Jakarta.

Menurut Galih, Tim akan menggunakan dua buah camp saja karena barang-barang yang mereka bawa relatif ringan. "Guide menimbun beberapa makanan dan peralatan di Highcamp (Camp-3)," ujarnya.

Selanjutnya, pada 1 Januari 2012 Tim istirahat di Camp-1. Hari Senin ini, pada tanggal 2 Januari 2012 tim akan menimbun barang ke highcamp dan kembali ke Camp-1. Pada tanggal 3 Januari 2012 tim pendaki akan naik ke highcamp, istirahat sehari dan selanjutnya pada anggal 5 Januari 2012 akan berusaha mencapai Puncak Vinson Massif (Summit).

Tim yang terdiri dari lima pendaki, Ardeshir Yaftebbi (29), Iwan Irawan (38), Martin Rimbawan (25), Fajri Al Luthfi (25), dan Nurhuda (23), itu akan berupaya mendaki Puncak Vinson Massif, puncak tertinggi di Benua Antartika (4.897 meter di atas permukaan laut).

Tim Seven Summits Indonesia ini tinggal menggapai dua puncak lagi, yakni Vinson Massif (4.987 mdpl) di Antartika yang mulai didaki Desember 2011 dan Everest (8.848 mdpl) di Nepal pada pertengahan 2012.

Sebelumnya, tim mencapai puncak Denali 6.194 (mdpl) di Alaska, Amerika Serikat; puncak Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina; Elbrus (5.642 mdpl) di Rusia; Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Tanzania, Afrika; serta Carstensz Pyramid (4.884 mdpl) di Papua.

Satu tim lain Indonesia lainnya, Tim Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (ISSEMU) telah menyelesaikan misi 7 Puncak Dunia itu tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com