Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa PKBN Geruduk Kemenkumham

Kompas.com - 20/12/2011, 15:35 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan kader Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara (PKBN) menyambangi gedung Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (20/12/2011). Mereka memprotes hasil verifikasi partai politik Kemenkumham yang tidak meloloskan partai besutan Yenny Wahid tersebut.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, para kader PKBN tersebut mengusung bendera dan spanduk bertuliskan lambang partai mereka. Ada juga poster yang memuat gambar wajah mantan Presiden RI, Abdurrahman Wahid yang juga merupakan ayah Yenny.

Tampak salah satu poster yang mereka usung bertuliskan kalimat "verifikasi gombal". Pimpinan masa, Yenny Wahid mengatakan, pihaknya datang untuk mempertanyakan alasan Kemenkumham tidak meloloskan PKBN. Pasalnya menurut Yenny, PKBN telah melengkapi persyaratan administrasi seperti yang ditentukan.

Di Kemenkumham, massa PKBN kemudian diterima staf Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kemenkumham.

Jumat (16/12/2011), Kemenkumham mengumumkan bahwa partai baru yang lolos verifikasi hanyalah Partai Nasdem. Dengan demikian, PKBN dan Partai Serikat Rakyat Independen (Partai SRI) dinyatakan tidak lolos.

Menanggapi putusan tersebut, Yenny menilai adanya sejumlah kejanggalan dalam proses verifikasi itu. Kejanggalan pertama, kata Yenny, adanya dokumen PKBN yang hilang di Kemenkum HAM. Kedua, dokumen rahasia PKBN seperti akta notaris ditemukan beredar ke tangan pihak yang tidak seharusnya, selanjutnya, dokumen resmi Kemenkumham yang berisi keputusan verifikasi ini ditemukan PKBN telah beredar sebelum hasil verifikasi diumumkan.

Hal lainnya yang dianggap janggal menurut Yenny, standar verifikasi yang rancu seperti jumlah kabupaten/kecamatan yang digunakan Kemenkumham bukan berdasarkan data terbaru setelah pemekaran. Ditambah, persyaratan yang berubah-ubah.

"Kan, ada daerah yang jauh, seperti Papua, katanya boleh dokumen aslinya dikirim pakai e-mail, fax, dijawab boleh, tapi di akhir-akhir diberi tahu gak boleh," kata Yenny, Jumat (16/12/2011).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com