JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah La Ode Ida mencurigai ada konspirasi besar dari aparat keamanan untuk menutup-nutupi kasus pembunuhan keji di Mesuji, Lampung. Pasalnya, kasus itu terjadi tahun 2010 namun baru terungkap saat ini.
"Begitu rapinya aparat keamanan membungkus konspirasi kasus yang bengis sampai tidak terbuka ke publik," kata La Ode di Komplek DPR, Kamis (15/12/2011).
La Ode menceritakan, sebenarnya ia sudah melihat video itu dua bulan lalu ketika diperlihatkan oleh Mayjen (Purn) Saurip Kadi, mantan anggota DPR. Saurip ikut mendampingi warga Lampung ketika melaporkan ke Komisi III kemarin.
Namun, kata La Ode, lantaran diminta rekannya untuk berhati-hati karena ditakutkan video itu rekayasa, ia tidak menindaklanjuti kasus itu. "Saya ngeri ketika nonton, begis sekali. Saya menghindar nonton lebih lama," ucap dia.
La Ode mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan anggota DPD asal Lampung untuk mengumpulkan bahan ke lapangan. Pihaknya juga meminta agar dibentuk tim independen untuk mengusut pembunuhan keji itu secara tuntas termasuk mengusut siapa saja pihak yang menutup-nutupi kasus itu.
"Ada indikasi kuat terbungkusnya kasus yang rapih itu akibat dari kuatnya modal dari kalangan pengusaha yang mampu mencoba mendeponir kasus ini, sementara orang-orang yang terbunuh dianggap bagian dari yang tak berarti," kata La Ode.
Abdul Aziz anggota DPD asal Sumatera Selatan menilai, kasus itu mencerminkan seolah-olah negara tidak hadir di masyarakat. "Kemungkiann besar banyak kejadian seperti ini yang tidak ter-blow up," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.