Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PNS Muda Korup Dibidik KPK

Kompas.com - 08/12/2011, 09:01 WIB

Menpan lepas tangan

Secara terpisah, di Jakarta, Rabu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB) Azwar Abubakar terkesan lepas tangan terkait dugaan PNS berusia muda yang memiliki rekening miliaran rupiah dari hasil penyimpangan. Ia menyerahkan hal tersebut kepada pimpinan langsung PNS berusia muda itu untuk menindaklanjutinya. Namun, ia menilai, pengalihan dana proyek ke rekening pribadi, salah satu modus sejumlah PNS berusia muda mempunyai dana dalam jumlah besar di rekeningnya, adalah pelanggaran administratif.

”Hukuman administratif ditetapkan atasan mereka. Kemenpan tak mengawasi kementerian lain. Namun, kami akan mengumpulkan inspektorat jenderal dan memperbaiki sistemnya,” ungkap Azwar.

Sekretaris Kemenpan dan RB Tasdik Kinanto menambahkan, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010, sanksi dikembalikan kepada instansi masing-masing. Atasan langsung berhak menjatuhkan hukuman, Menpan hanya mengingatkan. Untuk kasus PNS berusia muda dengan dana dalam rekeningnya yang tak wajar dan diduga sebagai hasil penyimpangan, inspektorat jenderal bisa bertindak.

Menurut Azwar, dari komunikasi dengan PPATK, nilai miliaran rupiah dalam rekening 10 PNS berusia muda itu diduga berasal dari penyalahgunaan wewenang dan pengalihan dana proyek. Untuk temuan ini, dia mendorong PPATK melaporkannya kepada polisi. Penegak hukum juga diharapkan segera memproses.

Pencegahan terulangnya pengalihan dana proyek ke rekening pribadi dilakukan dengan mempercepat pelaksanaan proyek. Ketika proyek baru dieksekusi pada pertengahan atau pengujung tahun, ”akrobat” penggunaan anggaran pun bisa terjadi. Bendahara atau pimpinan proyek menyiasati berakhirnya tahun anggaran dengan memindahkan anggaran proyek ke rekeningnya. Dana ini dibayarkan kepada rekanan setelah proyek rampung.

Hal ini, lanjut Azwar, banyak terjadi. Indikatornya, saat realisasi proyek baru 70 persen pada November, tentu tidak mungkin melonjak menjadi 100 persen pada Desember. Kenyataannya, hal itu ada. Jika dibuka, akan melibatkan ribuan PNS.

Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso meminta PPATK tak hanya bicara, melontarkan masalah rekening tak wajar milik PNS berusia muda. PPATK harus melaporkan temuan itu kepada lembaga penegak hukum.

Namun, Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR Arwani Thomafi menilai, langkah PPATK memublikasikan PNS yang memiliki rekening tidak wajar sudah tepat. Saat ini, tinggal penegak hukum yang harus segera menindaklanjutinya.

Wajib lapor

Direktur Pusat Kajian Antikorupsi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Zainal Arifin Mochtar, Rabu, meminta polemik tentang PNS berusia muda yang memiliki kekayaan tak wajar segera dihentikan. Pemerintah perlu segera mengeluarkan aturan yang mewajibkan semua PNS melaporkan harta mereka. Aturan itu bisa saja berupa peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) atau penambahan satu pasal mengenai hal itu dalam UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

”Selain kewajiban melaporkan kekayaan, perlu juga diatur tentang harta tidak wajar. Kekayaan di luar kewajaran harus disita untuk negara,” ujarnya. Zainal menilai, penerbitan perppu atau revisi UU No 28/1999 adalah langkah sistemis untuk mengatasi pola korupsi yang dilakukan PNS. (ana/nta/bil/faj/ina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

    Nasional
    Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

    Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

    Nasional
    Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

    Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com