Pemerintah, tegas Bahrul, tetap berkewajiban untuk memberangkatkan jemaah sakit ke Arafah walaupun kepergian mereka menggunakan ambulans, tapi tidak menginap di Arafah seperti hal jemaah yang sehat.
"Kita periksa catatan medisnya dan kalau memang jemaah sakit tidak bisa berangkat menggunakan bis atau jalan kaki, maka akan menggunakan ambulans menuju Arafah," kata Bahrul.
Dengan berkoordinasi di pemondokan serta pemeriksaan catatan medis jemaah yang sakit maka saat wukuf atau puncak haji diharapkan tidak ada seorang pun jemaah haji yang tertinggal dipondokan dan rumah sakit.
Bahrul mengatakan pula, ketua kloter, ketua rombongan, dan ketua regu telah diminta dan diingatkan kembali kepada jemaahnya untuk berniat haji pada saat berihram dari pondokan sebelum berangkat ke Armina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.