Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Freeport Berikan Bantuan Sarana dan Prasarana

Kompas.com - 03/11/2011, 22:15 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar menyatakan bahwa informasi sementara yang diperolehnya, dana yang diterima kepolisian di Papua dari PT Freeport adalah untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana polisi. Bahkan, pemenuhan kebutuhan itu tidak diterima melalui bentuk uang seperti yang belakangan disebut-sebut oleh sejumlah pihak, tetapi dalam bentuk barang.

"Ini kebutuhan-kebutuan yang sifatnya adalah sarana dan prasarana yang mereka sampaikan. Mereka belanjakan untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas keamanan. Tidak diterima dalam bentuk uang, tapi fasilitas barang itu," ujar Boy di Gedung Humas Polri, Jakarta, Kamis (3/11/2011) petang.

Kebutuhan anggota kepolisian antara lain jaket, sepatu di musim dingin, dan mobil patroli. Selain itu, kata Boy, sarana yang digunakan kepolisian di Papua berbeda dengan yang digunakan di wilayah lainnya, termasuk Jakarta.

"Kondisi yang khas ini memang dibutuhkan sarana tugas yang tidak lazim seperti halnya di sini. Ada dikaitkan faktor geografis dengan faktor cuaca dan ancaman," jelasnya.

Pemberian fasilitas itu, kata Boy, merupakan inisiatif dari PT Freeport sendiri. Kemudian, perusahaan tambang asing itu menjalin nota kesepahaman bersama Polda Papua.

"Itu dengan Polda Papua. Nanti itu yang dilaporkan pada Mabes adalah nota kesepahaman di mana itu sifatnya adalah dana dukungan sukarela dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas," tutur Boy.

Namun, kata Boy, saat ini pihaknya masih menunggu klarifikasi informasi dari tim yang diberangkatkan ke Papua untuk membahas polemik dana itu. Oleh karena itu, ia belum bisa memastikan jumlah dana per tahun yang diberikan PT Freeport untuk Polda Papua.

"Saya tidak bicara angkanya. Nanti akan ditelusuri oleh tim kita. Artinya, ini sedang dicari tahu berapa kebutuhan uang saku yang diberikan kepada 600-an sekian anggota yang masuk dalam satgas pengamanannya. Nanti kita harapkan ketemu angkanya," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

    Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

    Nasional
    Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

    Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

    Nasional
    Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

    Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

    Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

    Nasional
    Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

    Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    [POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Nasional
    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Nasional
    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Nasional
    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Nasional
    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Nasional
    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Nasional
    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Nasional
    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com