Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Anggap Survei Hanya Lucu-lucuan

Kompas.com - 31/10/2011, 12:50 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Langkah berbagai lembaga survei yang telah melakukan jajak pendapat mengenai isu politik belakangan ini lalu memublikasikannya dinilai sebagai langkah kampanye pihak tertentu untuk kepentingan Pemilu 2014.

Penilaian itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung yang juga fungsionaris PDI-P di Komplek DPR, Jakarta, Senin (31/10/2011). Pramono dimintai tanggapan survei terakhir yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengenai politisi muda.

"Sekarang ini lembaga survei sudah menjadi bagian dari tim kampanye. Kalau lembaga survei menjadi bagian dari tim kampanye seseorang, maka tentunya untuk kredibilitas dari lembaga survei itu, tidak perlu kita menaruh hormat terlalu tinggi. Kita anggap lucu-lucuan saja," kata Pramono.

Pramono menilai itu setelah melihat rilis berbagai lembaga survei dalam waktu yang berdekatan. Seperti diketahui, Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) merilis Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mendapat paling banyak dukungan publik sebagai calon presiden (capres) tahun 2014.

Kemudian survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) yang menghasilkan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri mendapat dukungan paling banyak sebagai capres 2014. Terakhir, survei LSI yang menghasilkan politisi muda tak mendapat dukungan publik sebagai capres 2014.

Pramono menilai, hasil survei itu bukanlah gambaran sebenarnya. Publikasi hasil survei itu, menurut Pramono, hanya untuk menggiring publik yang belum menentukan sikap politik atau swing voters yang jumlahnya sangat besar.

"Melakukan survei kan tidak murah. Dan untuk melakukan survei kan tergantung pemesannya," kata Pramono.

Meski demikian, Pramono menambahkan, langkah itu tidak salah dan biasa dilakukan di negara-negara demokrasi. "Ini merupakan kecerdasan orang untuk memanfaatkan sistem pemilu kita yang memang tidak mengatur soal ini. Makin dekat dengan 2014 akan semakin sering melakukan apa yang disebut penggiringan itu," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Nasional
JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Nasional
PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

Nasional
Pilih Bungkam Usai Rapat dengan Komisi X DPR soal UKT, Nadiem: Mohon Maaf

Pilih Bungkam Usai Rapat dengan Komisi X DPR soal UKT, Nadiem: Mohon Maaf

Nasional
Anggota DPR Cecar Nadiem soal Pejabat Kemendikbud Sebut Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier

Anggota DPR Cecar Nadiem soal Pejabat Kemendikbud Sebut Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier

Nasional
Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Nasional
Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com