Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Baru, Jangan Lupa Laporkan Harta Kekayaan

Kompas.com - 18/10/2011, 16:00 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meskipun belum secara resmi dilantik, enam calon menteri dan 20 calon wakil menteri diingatkan untuk melaporkan harta kekayaan mereka ke Komisi Pemberantasan Korupsi paling lama tiga bulan setelah dilantik.

"Sesuai undang-undang, para pejabat negara harus melaporkan. Tapi tunggu dilantik dulu, tentu kita mengimbau segera melaporkan," ujar Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Selasa (18/10/2011).

Selain para menteri yang baru, KPK juga mengimbau para menteri yang turun dari jabatannya untuk kembali melapor. "Ketika dia menjabat dan selesai menjabat paling lambat tiga bulan," tambah Johan.

Dalam merombak susunan kabinetnya kali ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk enam calon menteri baru, yakni Direktur Utama PLN Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Gita Wirjawan, politisi Partai Demokrat Amir Syamsuddin sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, anggota Komisi I DPR Azwar Abubakar sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, anggota DPD Djan Faridz sebagai Menteri Perumahan Rakyat, dan Letjen TNI Marciano Norman sebagai Kepala Badan Intelijen Negara.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) di KPK, kekayaan Dahlan Iskan 2010 mencapai Rp 48,8 miliar, Gita Wirjawan senilai Rp 397,6 miliar ditambah 626.677 dollar AS pada 2009, serta Azwar dan Djan masing-masing Rp 1,2 miliar pada 2011 dan Rp 87 miliar pada 2009. Sedangkan Marciano mencapai Rp 8,9 miliar pada 2009 dan Rp 9 miliar pada 2010.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com