Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kewenangan Dipangkas? Bubarkan Saja KPK

Kompas.com - 13/10/2011, 15:35 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta agar tidak ada pemangkasan kewenangan yang dimiliki penyidik KPK untuk memberantas korupsi. Semua kewenangan yang ada saat ini dinilai cukup memadai.

Hal itu disampaikan penasihat KPK, Abdullah Hehamahua, seusai diskusi di Gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Jakarta, Kamis (13/10/2011). Abdullah dimintai tanggapan rencana revisi UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK di Komisi III.

Komisi III sudah membentuk panitia kerja untuk membahas revisi UU KPK. Panja itu dipimpin oleh politisi dari Fraksi PKS yang selama ini mengkritik KPK, Fahri Hamzah.

Menurut Abdullah, jika kewenangan KPK dikurangi, lebih baik KPK dibubarkan lantaran tidak ada perbedaan kewenangan dengan dua lembaga penegak hukum lain, yakni kepolisian dan kejaksaan.

"Kewenangan diberikan karena KPK melakukan extraordinary crime sehingga penanganannya juga harus extraordinary law juga extraordinary process. Dengan demikian, maka KPK menjadi lembaga extraordinary body," kata Abdullah.

Sebelumnya, Aziz Syamsudin, anggota Komisi III, menyoroti tidak diperbolehkannya penghentian penyidikan atau SP3 dalam UU KPK. Menurut dia, aturan itu bertentangan dengan KUHAP.

Politisi Partai Golkar itu juga menyoroti proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dalam satu atap. Seharusnya, menurut dia, penuntutan dipisahkan dari KPK. "Kejaksaan adalah satu-satunya penuntut," kata Aziz.

Abdullah tak sependapat dengan pandangan Aziz. Menurut dia, dilarangnya penerbitan SP3 agar penyidik berhati-hati dalam menetapkan tersangka.

Mengenai pemisahan penuntutan? "Kalau seperti itu, lebih baik tidak usah ada KPK. Cukup polisi dan jaksa. Sama saja kan. Justru puluhan negara luar itu belajar dari KPK. Bagaimana menyatukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan pada satu organisasi," jawab calon pemimpin KPK itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

    Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

    Nasional
    Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

    Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

    Nasional
    Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

    Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

    Nasional
    Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

    Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

    Nasional
    Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

    Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

    Nasional
    Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

    Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

    Nasional
    Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

    Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

    Nasional
    Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

    Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

    Nasional
    Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

    Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

    Nasional
    Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

    Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

    Nasional
    Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

    Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

    Nasional
    Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

    Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

    Nasional
    Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

    Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

    Nasional
    Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

    Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

    Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com