Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Indonesia Masih Rentan Aksi Radikalisme

Kompas.com - 05/10/2011, 15:59 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei yang dilakukan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lazuardi Birru menyebutkan, Indonesia masih rawan terhadap aksi radikalisme dan terorisme. Survei yang dilakukan pada Juni hingga Juli 2011 tersebut menunjukan indeks kerentanan radikalisme di Indonesia sebesar 43,6, turun 1,44 persen dari tahun sebelumnya, 45,4 persen.

Hasil ini didapatkan setelah dilakukan survei dengan cara multistage random sampling terhadap 4840 koresponden di 33 provinsi di Indonesia. Adapun, komposisi perbandingan agama para responden yakni, Islam sebesar 86,3 persen, Kristen 11,1 persen, dan agama lainnya 2,6 persen.

Ketua Lazuardi Birru Dyah Madya Ruth mengatakan, meski pun indeks kerentanan radikal itu turun dari tahun sebelumnya, namun statusnya masih rentan terhadap aksi radikalisme.

"Karena hasil sebesar 43,6 itu masih jauh dari tingkat aman, yaitu pada level 33,3," ujar Dyah saat melakukan jumpa pers di Gedung Jakarta Media Center, Jakarta, Rabu (5/9/2011).

Dyah mengungkapkan, dari 33 provinsi tersebut, terdapat tiga daerah yang paling rentan tindakan radikalisme, yakni Nangroe Aceh Darussalam, Jawa Barat, dan Banten.

Aceh menempati posisi tertinggi dengan 56,8, kemudian disusul Jawa Barat dan Banten dengan indeks yang sama sebesar 46,6 persen.

"Indeks ini menunjukan tingkat partisipasi, dukungan, dan penerimaan masyarakat terhadap radikalisme sosial keagamaan di beberapa daerah tersebut," kata Dyah.

Komponen indeks kerentanan radikal tersebut terdiri dari tindakan radikal, keanggotaan organisasi radikal, aliensi-deprivasi, intoleransi terhadap non-muslim, persamaan tidan aman, dan perasaan terancam dari masyarakat. Menurut Dyah, dibanding tahun lalu, indeks tahun ini menunjukkan penurunan tujuh komponen indeks.

"Dari tujuh indeks tersebut, kami mencatat ada tiga indeks yang turun secara signifikan, yaitu indeks tindakan radikal, indeks dukungan terhadap organisasi radikal, dan indeks jihadisme," jelasnya.

Dyah juga menjelaskan, beberapa indikator indeks tindakan radikal diantaranya keterlibatan masyarakat dalam berbagai aksi radikal, bersedia melakukan aksi radikal, merencanakan, melakukan penyerangan terhadap penurunan rumah ibadah agama lain. Menurutnya, dalam kategori ini, terjadi penurunan indeks sebesar 4,70 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Nasional
Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Nasional
PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

Nasional
Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Nasional
Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Nasional
PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

Nasional
Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Nasional
VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

Nasional
La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

Nasional
La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Nasional
Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Nasional
Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Nasional
Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com