Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Anggaran Sandera Negeri Ini

Kompas.com - 30/09/2011, 12:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia Corruption Watch menilai rencana penghentian pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2012 merupakan bentuk arogansi kewenangan dari Badan Anggaran DPR.

Koordinator ICW Danang Widoyoko mengatakan, langkah Badan Anggaran itu tidak tepat karena akan merugikan rakyat secara luas.

"Kan, intinya, kalau Komisi Pemberantasan Korupsi mau memeriksa mereka, lalu ancamannnya adalah APBN tidak akan dibahas. Artinya semua program pemerintah akan terlambat. Ini, kan, artinya mereka hendak menyandera seluruh negeri ini cuma karena agar mereka tidak deperiksa KPK," ujar Danang kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (30/9/2011).

Lebih lanjut, Danang menilai langkah KPK memeriksa Badan Anggaran sudah tepat. Menurut dia, apabila Badan Anggaran melakukan ancaman-ancaman, seperti memboikot RAPBN, hal itu justru semakin menandakan ada masalah besar dalam internal Badan Anggaran.

"Kalau sampai pimpinannya seperti itu, berarti masalahnya besar sekali di sana. Jadi, menurut saya, KPK harus jalan terus dan harus memeriksa siapa pun di dalam Badan Anggaran itu," kata dia.

Ditambahkan Danang, KPK juga harus tetap melakukan investigasi mendalam mengenai dugaan adanya permainan dalam Badan Anggaran. Bahkan, jika perlu, KPK dapat bekerja sama dengan PPATK untuk menelisik aliran-aliran dana anggota Badan Anggaran.

"Saya tidak tahu apakah satu orang atau lainnya. Akan tetapi, itu penting jika KPK dapat bekerja sama dengan PPATK untuk mengetahui aliran dana seluruh anggota Badan Anggaran, termasuk pimpinannya, apakah ada transaksi mencurigakan yang melibatkan anggota Badan Anggaran," kata Danang.

Pembahasan dilanjutkan

Badan Anggaran telah kembali membahas rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012, Kamis (29/9/2011). Pembahasan itu sempat terancam ditunda setelah empat pimpinan Badan Anggaran tidak puas karena diperiksa di KPK.

Wakil Ketua Badan Anggaran Tamsil Linrung memperkirakan masa reses anggota dan pimpinan Badan Anggaran akan mundur dari jadwal untuk membahas RAPBN 2012. Masa reses DPR akan dimulai pada 25 Oktober 2011.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Nasional
    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Nasional
    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Nasional
    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Nasional
    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Nasional
    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Nasional
    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Nasional
    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    Nasional
    Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

    Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

    Nasional
    Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

    Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

    Nasional
    Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

    Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

    Nasional
    Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

    Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

    Nasional
    9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

    9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

    Nasional
    Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

    Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

    Nasional
    Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

    Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com