JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memanggil Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), Sutanto. Komisi I akan meminta keterangan Sutanto terkait kerusuhan di Ambon, Maluku.
"Besok rencananya bertemu BIN. Kita akan tanyakan kepada Kepala BIN terhadap situasi dan sebab musabab," kata Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq melalui pesan singkat, Senin (12/9/2011).
Wakil Ketua DPR Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Priyo Budi Santoso menilai, kerusuhan di Ambon akibat lemahnya intelejen. Dia meminta agar semua alat keamanan, termasuk intelejen, untuk mengantisipasi secara dini. "Harus saya katakan, intelejen kita agak kecolongan," kata dia.
Priyo meminta agar tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi untuk memperkeruh suasana di Ambon. Selain itu, dia berharap aparat keamanan, termasuk intelejen, bersiaga penuh agar situasi di Ambon yang mulai kondusif tidak kembali memanas.
Seperti diberitakan, pertikaian di Ambon terjadi karena salah paham terkait meninggalnya Darfin Saimen (32), tukang ojek asal Waihaong, Kecamatan Nusaniwe, Sabtu pukul 21.45. Keluarga dan warga yang mengenal Darfin menduga korban dibunuh.
Padahal, Darfin meninggal karena kecelakaan sesusai mengantarkan penumpang. Dia menabrak pohon dan rumah warga hingga akhirnya tewas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.