Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus Kasus Kemnakertrans dan Kemenpora Mirip

Kompas.com - 09/09/2011, 21:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dugaan suap di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi diharapkan dapat menjadi pintu masuk untuk mengusut kasus mafia anggaran yang melibatkan kementerian, anggota DPR, dan pengusaha.

"KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) jangan hanya berhenti pada orang-orang yang tertangkap tangan, tetapi mengembangkan kasus itu hingga menyentuh aktor-aktor utamanya," kata peneliti korupsi politik pada Indonesia Corruption Watch (ICW), Abdullah Dahlan, Jumat (9/9/2011) di Jakarta.

Dia menilai struktur dan modus korupsi di Kemnakertrans sebenarnya punya kemiripan dengan kasus suap di Kementarian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Korupsi itu melibatkan pejabat di kementerian, pihak pengusaha, dan kemungkinan anggota DPR.

"Dua kasus ini seperti membenarkan dugaan adanya praktik mafia anggaran di sejumlah kementerian. Ini momentum untuk mengusut tuntas mafia anggaran yang menggerogoti dana pembangunan," katanya.  

KPK diharapkan bisa menjadikan dua kasus itu sebagai pintu masuk untuk mengungkap mafia anggaran yang diduga berlangsung di kementerian lain. KPK diharapkan jangan hanya berhenti pada para aktor lapangan saja yang tertangkap tangan yang dijadikan tersangka sekarang ini. Kasus ini harus dikembangkan dan diusut lebih jauh lagi demi menjangkau bagian hulu kasus, terutama aktor-aktor utama di tingkat elite.  

"Perluas penyelidikan dengan mengikuti keterangan yang disampaikan para tersangka, menyusuri aliran dana, dan terus mengembangkan penyidikan lebih lanjut," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com