Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Petani Berebut "Curhat" kepada Presiden

Kompas.com - 26/08/2011, 09:11 WIB

"Bapak Ibu remen sedoyo? Panenipun sae? Alhamdulillah."

KOMPAS.com — Sebaris kalimat dalam bahasa Jawa halus yang lebih kurang berarti "Bapak Ibu senang semua? Apakah panennya bagus? Alhamdulillah." diucapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada sekelompok petani di kawasan Karang Jati, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (25/8/2011) siang.

Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono yang sedang dalam perjalanan safari Ramadhan menuju Baturraden, Banyumas, berhenti di daerah Karang Jati, Cilacap, untuk menyapa petani yang sedang melakukan panen padi.

Di tengah terik matahari, Presiden dan Ibu Ani dengan didampingi oleh Menteri Pertanian Suswono, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, dan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo turun ke sawah dan duduk di pematang guna berdialog dengan petani.

Sekitar 15 petani yang saat itu sedang memanen padi sontak menghentikan aktivitas ketika melihat iring-iringan mobil Kepala Negara berhenti di tepi sawah dan penumpangnya turun menghampiri mereka.

Berbondong-bondong mereka memenuhi panggilan pasukan pengawal Presiden untuk mendekat setelah meninggalkan alat pemotong padi yang terbilang tajam.

Presiden Yudhoyono yang lahir dan dibesarkan di Pacitan, Jawa Timur, kemudian berdialog dengan petani dalam bahasa Jawa halus dan bahasa Indonesia.

Kepala Negara kemudian menanyakan jumlah panen mereka, yang dijawab oleh salah seorang di antaranya 7,5 ton per hektar sekali panen. Satu tahun tiga kali panen.

Ia kemudian bertanya adakah kesulitan yang masih dihadapi petani dalam bertani. Melihat kesempatan langsung untuk "mengeluh" kepada Presiden, para petani itu pun dengan bersemangat berebut angkat suara sehingga perlu ditenangkan oleh Gubernur Jawa Tengah untuk berbicara bergantian.

Secara umum, petani berharap agar ada bimbingan lebih lanjut dari pemerintah bagi mereka untuk meningkatkan produksi panen serta akses terhadap Bulog.

"Serapannya (Bulog) kurang dan harganya kalah dengan bakulan (tengkulak), tetapi kalau beli itu uangnya kontan Pak, Bulog," ujar salah seorang petani.

Mendengar hal itu, Kepala Negara mengatakan, pemerintah akan memberikan penyuluhan dan pelatihan, antara lain mengenai cara bercocok tanam dan soal pupuk.

"Yang penting Bapak Ibu harus rajin, harus senang, meskipun panas begini ayem, tenteram. Bertani juga beribadah, Bapak Ibu, walau kita puasa beribadah. Semoga diterima Allah," katanya.

Lebih lanjut, Presiden mengatakan, tujuannya berhenti adalah untuk menyapa petani yang sedang bekerja sekaligus mengucapkan terima kasih serta melihat langsung untuk dapat mengetahui apa yang bisa dibantu pemerintah.

"Jadi, sesuai dengan anggaran pemerintah, secara bertahap kita tingkatkan karena kita harus memikirkan di seluruh Indonesia," kata Presiden mengenai komitmen pemerintah untuk meningkatkan bantuan untuk sektor pertanian.

Dalam dialognya yang berlangsung lebih kurang 30 menit itu, Presiden menjelaskan, pemerintah aktif melakukan program peningkatan kesejahteraan rakyat. Namun, rakyat Indonesia berjumlah lebih dari 220 juta jiwa dan tersebar di seluruh penjuru Indonesia, sedangkan anggaran pemerintah terbatas. Oleh karena itu, harus dilakukan prioritas, yaitu untuk rakyat yang masih miskin.

"Mari kita bergotong royong (meningkatkan kesejahteraan bersama-sama), kersa (mau)? Saged (bisa)?" tanya Presiden kepada para petani.

"Saged, Pak," jawab para petani dengan kompak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

    Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

    Nasional
    Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

    Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

    Nasional
    Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

    Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

    Nasional
    Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

    Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

    Nasional
    KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

    KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

    Nasional
    Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

    Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

    Nasional
    Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

    Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

    Nasional
    Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

    Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

    Nasional
    Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

    Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

    Nasional
    Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

    Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

    Nasional
    Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

    Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

    Nasional
    Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

    Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

    Nasional
    Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

    Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

    Nasional
    Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

    Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

    Nasional
    Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com