Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Berhak Didampingi Pengacara

Kompas.com - 15/08/2011, 23:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Muhammad Nazaruddin, tersangka kasus korupsi proyek wisma atlet SEA Games 2011, berhak didampingi tim pengacara sejak proses awal penjemputan sampai proses hukum selesai.

Pendampingan itu merupakan hak asasi manusia bagi tersangka, sebagaimana diatur dalam KUHP, sekaligus penting untuk menepis kecurigaan akan kemungkinan rekayasa kasus untuk kepentingan politik tertentu.

Hal itu disampaikan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie, di Jakarta, Senin (15/8/2011).

Guru Besar Hukum Tatanegara Universitas Indonesia itu menanggapi keluhan pengacara OC Kaligis, yang kesulitan untuk bertemu kliennya, yaitu Muhammad Nazaruddin. Tak hanya saat penjemputan di Kolombia dan di dalam pesawat, pengacara itu juga sulit menemuinya saat sedang diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan saat ditahan di Mako Brimob.

Menurut Jimly Asshiddiqie, selama ini KPK dianggap sebagai lembaga setengah dewa, sedangkan korupsi sebagai kriminalitas luar biasa. Akibatnya, dalam membongkar korupsi, banyak proses yang tidak sesuai dengan standar, termasuk sebagaimana diatur dalam KUHP.

"KUHP mengatur, seorang tersangka berhak untuk didampingi pengacara atau penasihat hukumnya. Itu merupakan hak asasi manusia (HAM)," katanya.

Jimly berpendapat, KPK semestinya membuka akses bagi pengacara untuk mendampingi Nazaruddin sejak awal hingga proses hukum selesai. Jika perlu untuk mengantisipasi kemungkinan yang tak diinginkan, maka tak hanya satu pengacara yang datang, tetapi beberapa anggota tim pengacara juga dilibatkan. Langkah itu juga penting untuk menepis kecurigaan masyarakat.

"Kan masyarakat saat ini mencurigai kemungkinan terjadi rekayasa, cuci otak, atau negosiasi kasus Nazaruddin ketika dia tak didampingi pengacara. Kecurigaan itu semestinya dikurangi dengan menunjukkan bahwa proses hukum berjalan transparan dan adil, dengan melibatkan pengacara," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Nasional
Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Nasional
Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Nasional
Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Nasional
Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Nasional
Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Nasional
Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Nasional
Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Nasional
Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Nasional
Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Nasional
PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

Nasional
Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Nasional
Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Nasional
Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com